Karaton Kesultanan Pajang Direstui NU Gelar Haul Joko Tingkir ke-438

Karaton Kasultanan Pajang bersama dengan Nahdliyyin dan masyarakat menggelar Haul Joko Tingkir (Sultan Hadiwijaya) ke-438.


Kegiatan ini sekaligus membuktikan Karaton Kasultanan Pajang merupakan lembaga adat sah dan resmi. Kegiatan budaya dan keagamaan ini direstui oleh Pengurus PB Nahdatul Ulama (NU).

"Saat mempersiapkan Haul Joko Tingkir ke-438 yang digelar oleh Karaton Kasultanan Pajang kami sudah mohon restu pada ketua PB NU said Agil Siraj," kata Dr H. Andi Budi Sulistijanto, Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Sumber Daya NU (Lakpesdam NU), saat bertemu awak media, di Karaton Kasultanan Pajang, Sukoharjo, Sabtu (8/2).

Andi yang kini menjadi konsultan dan penasehat Karaton Kasultanan Pajang, mengatakan, kegiatan selama ini sebagai wujud sinergitas pengembangan budaya dan keagamaan.

"Antara kami dan Sultan Prabu Hadiwijaya Khalifatullah IV, memiliki visi sama akan mengembangkan karaton kasultanan pajang sebagai pusat pengembangan budaya. Hal ini penting untuk menjaga peradaban dan kokohnya NKRI," tandasnya.

Dia menyebut Kasultanan Keraton Pajang punya visi nguri uri budaya, sekaligus untuk napak tilas kebesaran kerajaan Majapahit jaman dulu.

"Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya adalah raja pertama Kerajaan Pajang, yang sudah beragama Islam, jadi tepat bila diangkat sebagai tokoh Muslim yang diperingati dengan haul," imbuhnya.

Ditambahkan Suradi atau Sultan Prabu Hadiwijaya Khalifatullah IV, Haul Joko Tingkir menjadi agenda tahunan Karaton Kasultanan Pajang, siap digelar pada Minggu (9/2). Acara dipusatkan di Masjid Surojiwan yang ada di komplek Keraton Pajang, Makamhaji, Sukoharjo.

"Haul akan dihadiri 300 warga Nahdliyyin, anak pondok pesantren, pemerintah, masyarakat dan budayawan," imbuh Suradi.

Acara utama berupa sholawatan bersama anak Ponpes Ad-Dhuha. Dilanjutkan ziarah ke Makam Joko Tingkir di desa Butoh, Plupuh, Sragen.

"Kami berharap kegiatan budaya ini bisa menjadi bagian agenda budaya tahunan di Sukoharjo. Memberikan sumbangsih Sukoharjo sebagai kota seni dan budaya," tandasnya.