Kasus Nyaris Mendekati 100 Penderita, Kadinkes Salatiga Bantah Salatiga KLB Chikungunya

DKK Salatiga saat melakukan penyemprotan di wilayah terdapat kasus Chikungunya.
DKK Salatiga saat melakukan penyemprotan di wilayah terdapat kasus Chikungunya.

Meski dua bulan terakhir sejak Oktober ditemukan 100 orang penderita, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Salatiga dr Siti Zuraidah MKes membantah jika Salatiga saat ini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Chikungunya.


Penegasan itu disampaikan Zuraidah saat ditemui di Rumdin Wali Kota Salatiga, Rabu (1/12). 

Ia menjelaskan, istilah yang disebut KLB pada penyakit menular itu bisa saja dinikmati dari tidak ada kasus kematian kemudian ada kematian. 

"Satu aja kali 'ya' (adanya) kematian, kemudian kalau kasus juga begitu kasus contoh demam berdarah atau ini chikungunya yang kemarin kasusnya hanya satu, dua tiga, kemudian meningkat jadi lebih dalam waktu yang bulan kemarin yaitu bisa disebut KLB 'gitu'," paparnya. 

Ia pun memastikan, jika saat ini wilayah Salatiga aman terkendali.  Sehingga, lanjut dia, dalam pelaporan DKK Salatiga kasus itu (chikungunya) tidak harus lapor secara resmi. 

"Ndak, apalagi berkaitan dengan penyakit menular itu respon dari masyarakat laporan ke mana pun akan kita tindaklanjuti. Jadi intinya, 'kalo' chikungunya itu 'kan' sama ditularkan oleh vektor atau nyamuk," ucapnya. 

Vektor atau nyamuk-nyamuk aedes  dari demam berdarah gejalanya berbeda  dengan chikungunya. Jika penyakit chikungunya itu yang paling dominan gejalanya seseorang akan mengalami linu, pegel-pegel. 

"Mohon maaf, bedanya (kasus Chikungunya) tidak mematikan.  Mohon maaf bahasa saya seperti itu, tetapi penyebarannya juga karena oleh nyamuk cepat. 'Nah' ini musim mulai musim penghujan ini jadi periode di Salatiga bulan Oktober kemaren peningkatan yang luar biasa," papar Zuraidah.

  Ia pun merinci, sejak Oktober-November 2021 ditemukan sebanyak 81 kasus Chikungunya.  Terbanyak di daerah Kemiri RT 4,  Kelurahan Salatiga yakni sebanyak 30 kasus.

Di kawasan Kemiri ini temukan pada Minggu ke 2 bulan November 2021.  Disusul, lanjut dia, di daerah Ngentak, Kelurahan Kutowinangun Lor sebanyak 10 kasus, dan Kelurahan Sidorejo Lor sebanyak 10 kasus.  Sedangkan beberapa titik lainnya, disebutkan Prasit terdapat antara 8 hingga 9 kasus. 

Ada pun data kasus Chikungunya versi DKK Salatiga sejak Oktober-November 2021 yakni, Kawasan kampus dan kos-kosan Kemiri RT 4, Kelurahan Salatiga sebanyak 30 kasus. Ditemukan pada Minggu ke 2 November 2021, kawasan Ngentak, Kelurahan Kutowinangun Lor sebanyak 10 kasus.

Ditemukan pada Minggu ke 1 Oktober 2021, Kawasan Margosari RT 7 RW 9, Kelurahan Salatiga sebanyak 9 kasus. Ditemukan pada Minggu kedua Oktober 2021 dan Kelurahan Sidorejo Lor sebanyak 10 kasus. Ditemukan Minggu ke-2 November 2021. 

Selain itu, ada juga di wilayah Krajan, Kelurahan Salatiga RT 1 RW 5 sebanyak 8 kasus. Ditemukan pada Minggu ke 2 November 2021, Kawasan Krajan, Kelurahan Salatiga RT 1 RW 5 sabanyak 8 kasus. Ditemukan pada Minggu ke 2 November 2021. 

Selanjutnya, di kawasan Karangpete, Kelurahan Kutowinangun Lor sebanyak 8 kasus. Ditemukan pada Minggu ke-2 Oktober 2021, kawasan Genggong, Kelurahan Sidorejo Kidul, sebanyak 2 kasus. Ditemukan pada Minggu ke 1 Oktober 2021. 

Serta Kelurahan Kutowinangun Kidul sebanyak 4 kasus. Ditemukan Minggu ke 1 November 2021. 

"Kami telah melakukan penyelidikan epidemiologi, penyuluhan di lokasi oleh Puskesmas, Abatisasi, PSN Mandiri dan PSN serentak oleh masyarakat, Fogging," imbuhnya. 

Ditambahkan Kabid Yankes dan SDK pada Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga dr Prasit Al Hakim Tahun 2020 kasus Chikungunya di Salatiga 'zero case'. Hal tersebut dikarenakan munculnya Covid-19 diduga tingkat kewaspadaan masyarakat Salatiga sangat tinggi.

  "Sehingga, praktis tahun 2020 tahun pertama kasus Covid-19 muncul, tidak ditemukan (kasus) chikungunya," tandasnya. 

Namun, berbanding terbalik tahun kedua Covid-19. Diduga banyak kelonggaran diberikan kasus chikungunya angkanya terbilang mengalami lonjakan dratis.   Ia pun menjabarkan, terdapat tujuh kelurahan di Salatiga yang ditemukan kasus Chikungunya.

Prasit mengingatkan agar masyarakat mewaspadai musim hujan saat ini yang memunculkan genangan air dan mengundang nyamuk demam berdarah serta chikungunya bersarang.