Kasus Pertama Covid-19 Varian India Dan Afrika Selatan Terdeteksi Di Pakistan

Otoritas Kesehatan Pakistan mengatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi strain virus corona asal India dan Afrika Selatan pada Jumat (28/5).


Otoritas Kesehatan Pakistan mengatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi strain virus corona asal India dan Afrika Selatan pada Jumat (28/5).

Seperti diberitakan Kantor Berita RMOL, Kementerian Kesehatan negara itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kasus varian India ditemukan setelah mereka melakukan pelacakan selama tiga minggu pertama di bulan Mei.

"Hasil sekuensing mengkonfirmasi deteksi tujuh kasus B.1.351 (varian Afrika Selatan) dan satu kasus B.1.617.2 (varian India). Ini adalah deteksi pertama di dalam negeri dari jenis yang terakhir," kata pernyataan itu, tanpa menyebutkan kota atau provinsi tempat virus ini terdeteksi, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (29/5).

Varian baru itu dianggap bertanggung jawab atas lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini di negara tetangga mereka, India. Pekan lalu, sebuah laporan mengatakan bahwa istri seorang diplomat India yang kembali dari negara itu dinyatakan positif terkena virus corona setelah pengujian cepat di perbatasan timur laut Wagah. Namun, pihak berwenang tidak mengungkap jenis virus tersebut.

"Sesuai protokol, pelacakan kontak dari semua kasus sedang dalam proses," kata pernyataan itu lebih lanjut, menambahkan bahwa deteksi berkelanjutan dari strain global menyoroti kebutuhan berkelanjutan untuk "pedoman, penggunaan masker dan kebutuhan vaksinasi."

Pakistan telah melarang perjalanan darat dan udara dari India, dengan alasan kekhawatiran tentang penyebaran varian virus corona terbaru.

Kedua negara Asia Selatan yang bersaing itu telah sama-sama bergulat dengan gelombang Covid-19 yang menghancurkan, sementara situasi di Pakistan dianggap relatif lebih baik dibandingkan dengan India, di mana rumah sakit dilaporkan kehabisan tempat tidur dan pasokan oksigen.

Secara keseluruhan, beban kasus Covid-19 Pakistan telah mencapai 913.784 kasus dengan 20.607 kematian sejak Maret 2020. Negara itu mencatat 2.482 kasus baru dan 67 kematian pada hari Jumat (28/5).