Mendesaknya kebutuhannya tenaga kesehatan (Nakes) yang kian berkurang lantaran harus menjalankan isolasi mandiri (Isoman) akibat terpapar Covid-19, Forkopinda Salatiga berupa mencarikan jalan keluar. Salah satunya, minta bantuan perguruan tinggi di kota itu.
- Program 'Aku Sedulurmu' Salurkan Bantuan Pendidikan Bagi 9 Yatim Piatu di Kebumen
- PADE Minta Penonton Nobar Buang Sampah pada Tempatnya
- Diskominfo Kota Semarang Bakal Pasang 8.000 Kamera CCTV Baru
Baca Juga
Hal ini dibenarkan Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit kepada wartawan, Rabu (21/7).
Politisi PDIP Salatiga ini menjelaskan, saat ini cukup banyak Nakes terpapar Covid-19.
Sebagai contoh, di RSUD Salatiga saat ini, Nakes terpapar Covid-19 mencapai hampir 50 orang, baik perawat atau pun dokter.
Sebagai upaya mencari Nakes pengganti, Forkopinda membuka komunikasi dengan lembaga pendidikan membidangi kesehatan untuk bersedia membantu RSUD Salatiga menyalurkan tenaga kesehatan pengganti nakes Terpapar Covid-19.
"Kita sudah berkomunikasi dengan sejumlah Lembaga Pendidikan membidangi kesehatan seperti Akbid Salatiga," tandasnya.
Sebelumnya RSUD Salatiga membutuhkan Nakes sebagai pengganti dokter dan perawat yang terpapar Covid-19 di RSUD Salatiga mencapai puluhan orang.
Tercatat, data terakhir yang dikantongi Wartawan terdapat 40 orang Nakes di lingkungan RSUD Salatiga yang terpapar Covid-19 dan tengah menjalankan Isoma.
Sedangkan tenaga relawan yang dibutuhkan terdiri dari perawat yang dibutuhkan saat ini sebanyak 61 orang, dokter umum sebanyak 4 orang, dokter spesialis paru sebanyak 1 orang, ahli laboratorium sebanyak 1 orang dan tenaga farmasi 3 orang. Sehingga total sekitar 73 orang Nakes yang dibutuhkan RSUD Salatiga.
- Ketua DPRD Jepara: Manasik, Bekal Penting Tunaikan Ibadah Haji
- Agus Sutisna Ajak Warga Sinergi Bangun Jepara
- Forkopimcam Tahunan Resmikan JUT dan Wisata Desa Kali Trenggulun