Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit mengamuk usai menerima aduan dari masyarakat ke kediamannya, Senin (11/5) dini hari.
- Baksos Pelayanan Keluarga Berencana Dalam Rangka Milad Aisyiyah Ke-107 Di Karanganyar
- 86 Warga Purbalingga Derita Thalassemia
- Sirup Jahe Penambah Imun Di Tengah Pandemi Covid-19
Baca Juga
Dance menerima aduan dari masyarakat terkait penanganan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif atau rapid tesnya menunjukkan arah positif Covid-19 secara asal-asalan oleh dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga.
Seketika usai menerima para tamu di rumah pribadinya, Dance Ishak Palit menyampaikan kekesalannya itu kepada wartawan.
"Beritakan, DPRD sangat menyesalkan penanganan OTG yang rapid testnya positif (reaktif) malah untuk pengambilan swab di Puskesmas disuruh berangkat sendiri pake sepeda motor. Ini penanganan kayak apa," ungkap Dance, dengan nada kesal.
Padahal, ujar dia, jumlah OTG yang reaktif atau positif rapidnya untuk diambil swab lebih dari lima orang.
"Saya sudah coba WhatsApp (WA) ke Kepala DKK sejak sore tidak digagas. Padahal warga datang mengeluh langsung. Mungkin WA saya hanya dianggap mengganggu," tandasnya.
Atas sikap Kepala DKK yang dinilai arogan tersebut, Dance akan memanggil Kepala DKK dan Puskesmas Sidorejo Kidul (Sidul) melalui Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Salatiga, ke Kantor DPRD Salatiga, Senin (11/5) pagi.
Dance menambahkan, hingga Senin (11/5) dini hari data yang ia terima langsung dari masyarakat dengan status OTG rapit tes reaktif berada di tiga wilayah yakni Blondo Celong 1 orang, Gunungsari 10 orang dan Druju 1 orang.
"Ini warga baik, diwakili Ketua RT atau perorangan baru saja pulang dari rumah saya," imbuhnya.
Ada pun, kronologis warga diminta menggunakan sepeda motor sendiri ke Puskesmas menjalani swab bermula ketika OTG dengan dari Gunungsari sebelumnya telah menjalani karantina mandiri di rumah.
Jelang 14 hari berlalu, ternyata rapit tes menunjukkan reaktif. Selanjutnya warga Gunungsari ini diwajibkan menjalankan swab.
Namun saat mendatangi Puskesmas Sidorejo Kidul, justru pihak Puskemas menyarankan menggunakan motor saja datang saat menjalani Sweb tes.
"Mereka bukan mau buat laporan kehilangan, mereka ini hasil rapid tesnya reaktif mengarah ke positif Covid-19. Sembrono sekali. Apa iya, semua mobil ambulans dimiliki Salatiga semuanya tidak bisa menangani ini," ujar Dance.
- 1.533 Nakes RSUP dr. Kariadi Sudah Jalani Vaksin Ketiga
- Tingkatkan Mutu Layanan, BPJS Kesehatan Cabang Semarang Lahirkan Berbagai Inovasi
- Stok Vaksin Di Solo Mulai Menipis