Kecewa HPP Ayam Anjlok, Pinsar Solo Bagi 1500 Ayam Gratis

Ribuan warga Solo antri pembagian ayam gratis yang dilakukan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Pedaging eks Karesidenan Surakarta. Lokasi pembagian berlangsung di Pasar Jongke, Solo, Rabu (26/9).


Sebanyak 1500 ayam ludes dibagikan pada masyarakat hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Meski sudah di berikan pengumuman oleh panitia dan juga petugas Kepolisian, bahkan di jalan masuk pasar sudah diberikan tulisan ayam habis, namun warga masih terus berdatangan.

Imbasnya, terjadi penumpukan warga warga yang mengantri, akibatnya beberapa ibu-ibu pingsan karena kelelahan dan berdesakan. Kebanyakan mereka mengantri sejak pukul 07.00 WIB demi mendapatkan ayam gratis. Banyak warga yang kecewa karena tidak kebagian ayam gratis itu. Mereka pun nekat mengantre di lokasi pembagian meski ayam sudah habis.

Handayani (38), warga Laweyan mengaku antri sejak jam 07.00 WIB. Ditangannya sudah terdapat satu ayam hidup. Menurutnya tidak ada kupon, semua yang audah dapat ayam langsung mencelupkan salah satu jari tangannya sebagai tanda sudah mendapat ayam.

"Gak pakai kupon, saya dikabari tetangga ada pembagian ayam gratis. Jadi habis ngantar anak sekolah langsung antri ke sini," ucapnya.

Sementara itu Ketua Pinsar, Parjuni sampaikan awalnya hanya akan membagikan 1000 ekor ayam, namun untuk antisipasi pihaknya menambah 500 ekor lagi jadi total ayam yang dibagikan berjumlah 1500. Selain ayam, juga dibagikan 1000 nasi ayam kotak pada warga.

Menurutnyaa aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk keprihatinan harga ayam  yang jatuh di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP). Pihaknya bersama peternak lain berharap pemerintah bisa membantu mengangkat harga ayam ini, sehingga peternak tidak semakin merugi.

"Aksi ini sebagai bentuk protes sekaligus aksi sosial kita karena harga ayam yang sangat rendah. Daripada dijual rugi, sekalian kita gratiskan saja," kata Pardjuni, Rabu (26/9).

Aksi keprihatinan ini didukung sekitar 40 peternak ayam di Solo Raya. Para peternsk terus merugi karena harga ayam hidup dari normalnya sekitar Rp18.000 per ekor kini turun  menjadi Rp13.000 per ekor.

"Penurunan harga di tingkat peternak sudah terjadi mulai pertengahan Agustus lalu. Harga ayam hidup turun karena ada over supply, karena penurunan harga ayam kita (peternak) rugi besar. Kami menuntut agar pemerintah menurunkan harga bibit dan pakan ayam," tutupnya.