Pemerintah Kabupaten Karanganyar sangat serius mem-branding kopi Lawu agar makin dikenal masyarakat.
- Pemkot Semarang Beri Diskon 40 Persen Pembayaran BPHTB
- Pelanggan IM3 dan Tri Jalankan Ibadah Haji Semakin Lancar Komunikasi dengan Keluarga
- Okupansi Hotel di Semarang Naik 100 Persen
Baca Juga
Termasuk memperluas lahan kopi sekaligus mencarikan berbagai sarana dan prasarana (sarpras) pengolahan kopi di tingkat petani.
Informasi yang dihimpun RMOLJateng, kopi Lawu yang kebanyakan berjenis Arabica ini sebenarnya sudah ada sejak abad XVIII. Kopi Lawu ini dikenal memiliki rasa yang sedikit asam. Ini yang menjadi nilai plus dibandingkan kopi dari daerah lain. Lahan di lereng Gunung Lawu sangat cocok ditanami kopi.
Bupati Karanganyar Juliyatmono sebut kopi merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat terkenal di dunia. Dirinya juga berharap kopi Lawu juga bisa mendunia. Melalui kaum milenial yang berkecimpung sebagai petani kopi dan pengusaha kedai kopi di Karanganyar.
"Pastinya bangga kaum milenial di Karanganyar turut mem-branding kopi Lawu," jelasnya Senin (4/3).
Dia menyebutkan, produksi kopi di Karanganyar masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Karena saat ini banyak sekali bermunculan kedai-kedai kopi.
"Mari kita branding, kita angkat kopi khas Karanganyar untuk lebih membangkitkan perekonomian khususnya di wilayah Karanganyar," lanjutnya.
Untuk itu, pemerintah siap membantu pengembangan kopi, agar produksinya bisa lebih meningkat. Diantaranya dengan memberikan bantuan bibit tanaman kopi pada petani, untuk dibudidayakan.
"Dengan bantuan bibit kopi, diharapkan produksinya lebih luas lagi dan pasti berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat yang lebih baik," tutupnya.
- Gencarkan Kontes Kopi, Cara Tepat Tingkatkan Market
- Komut Pertamina Patra Niaga Pantau Distribusi BBM dan LPG Jelang Nataru
- Bengkel Modern Carfix Rambah Kota Pekalongan, Dilengkapi 5 Stall Service