Kemenag Berikan Trauma Healing Bagi Siswa Saksi Pembacokan Guru Madrasah

Kepala Kantor Kemenag Demak bertemu dengan Kepala Sekolah MA Yasoa, dan Pilangwetan, Demak untuk melakukan cek lokasi dan mengumpulkan keterangan kejadian pembacokan guru Madrasah.
Kepala Kantor Kemenag Demak bertemu dengan Kepala Sekolah MA Yasoa, dan Pilangwetan, Demak untuk melakukan cek lokasi dan mengumpulkan keterangan kejadian pembacokan guru Madrasah.

Sebagai institusi yang membawahi Masdrasah, Kepala Kementrian Agama (Ka Kemenag) Demak, melakukan cek lokasi ke MA Yasoa, Pilangwetan, Kebonagung, Demak tempat terjadinya pembacokan murid Madrasah terhadap guru sekaligus Waka Kesiswaan di sekolah tersebut. 

Setelah mengumpulkan keterangan dari beberapa guru, Ia pun menyatakan bahwa hal tersebut merupakan tindakan kriminal dan tidak dibenarkan dalam alasan apapun meskipun pelaku merupakan anak yang masih dibawah umur.

"Ini merupakan tindakan yang sangat tidak dibenarkan. Ini merupakan bagian dari potret kenakalan remaja yang ada di sekitar kita," ucap Ka Kemenag, kepada RMOLJateng, Senin (25/9).

Sementara untuk guru dan peserta didik yang trauma karena melihat kejadian naas tersebut secara langsung, Kemenag pun melakukan beberapa upaya, antara lain melakukan trauma healing dengan menghadirkan tenaga - tenaga ahli.

"Seperti yang kami dapatkan di lapangan, bahwa banyak guru dan murid yang mengalami trauma hingga harus dirawat di rumah sakit karena shock dan pingsan karena melihat kejadian yang tak terfikirkan sebelumnya," terang Ka Kemenag.

Terkait apa yang melatar belakangi tindakan pelaku, pihaknya memilih untuk menunggu informasi dari Kepolisian.

"Saat ini saat kami melakukan cek di lapangan proses sudah ada di Kepolisian, kita hargai proses yang saat ini berjalan, apapun hasilnya kita berikan pada teman - teman yang ada di Kepolisian," 

Upaya lain yang dilakukan Kemenag adalah dengan meliburkan Madrasah sesaat sehingga keadaan benar-benar kondusif.