Kenaikan Harga BBM Ikut Picu Inflasi Jateng

Inflasi Jateng bulan Februari 2018 mencapai 0.36%. Badan Pusat Statistik mencatat knaikan harga BBM menjadi salah satu pemicu inflasi.


Inflasi Februari di Jateng lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 0,17%," ujar Kepala BPS Jateng, Margo Yuwono, Kamis (1/3). Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok pengeluaran.

Penyebab utama inflasi Jateng, lanjut dia, adalah naiknya harga bawang putih, bawang merah, bensin, tukang bukan mandor dan cabai rawit. Sementara yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga telur, ayam ras, kacang panjang, daging ayam ras, minyak goreng dan kentang.

Dia menerangkan, inflasi di propinsi ini terjadi di semua enam kota survei biaya hidup (SBH). Inflasi tertinggi di Kota Kudus sebesar 0.57% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,81.

Kota berikutnya adalah Surakarta sebesar 0,49% dengan IHK sebesar 127,53 dan Cilacap sebesar 0,38% dengan IHK 130,65, Kota Purwokerto dan Kota Tegal mengalami inflasi terendah yaitu 0,05% dengan IHK masing- masing sebesar 129,76 dan 128,97.

Inflasi, lanjut dia, terjadi di lima ibukota provinsi di Pulau Jawa tertinggi terjadi di DKI dan Semarang masing- masing sebesar 0,37% kemudian diikuti Bandung sebesar 0,22%, Serang sebesar 0,15%. Sedangkan inflasi terendah di Surabaya sebesar 0,14%. Daerah yang mengalami deflasi adalah Yogyakarta sebesar 0,05%.