Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jateng dan DIY Sumarjono mengungkapkan, jika di Jawa Tengah (Jateng) saat ini masih ditemukan tantangan Gap literasi. Yakni, antara Literasi Keuangan dan Literasi Inklusi.
- Lestari Moerdijat : Bangun Kepedulian dan Solidaritas Warga Hadapi Virus Corona
- 155 Anggota Polda Jateng Ikuti Pelatihan Duta Humas
- Jasa Raharja Serahkan Santunan Ahli Waris Kecelakaan Muara Rapak Balikpapan
Baca Juga
Pernyataan ini disampaikan Sumarjono saat menghadiri secara langsung pembukaan Expo Literasi dan Talk Show Nasional peningkatan indeks literasi masyarakat di Kota Salatiga, terpusat di Perpustakaan dan Kotq Salatiga, Senin (3/7).
Lebih jauh Sumarjono menerangkan, gap antara literasi keuangan dengan literasi inklusi cukup mencolok.
"Di mana literasi keuangan kita ada di angka 51,69%, sementara literasi inklusinya ada di angka 85,97%. Sehingga, jelas di sini bahwa ada gab 34,208 persen," paparnya.
Munculkan berbagai permasalahan termasuk di dalamnya adalah maraknya berita tentang korban pinjaman online (pinjol) ataupun berbagai investasi ilegal.
"kami hampir setiap hari mendapatkan pengaduan mengenai hal ini dan kami sangat bangga karena Kota Salatiga sudah memiliki program yang luar biasa yang dapat mencegah hal tersebut terjadi," ungkap dia.
Literasi Kota Salatiga, lanjut dia, tentunya merupakan terobosan yang sangat baik. Dan upaya mempercepat diskriminasi informasi serta peningkatan literasi dan inklusi masyarakat dengan mengoptimalkan peran dari tim penggerak PKK.
Selain itu, peresmian pusat informasi keuangan terpadu Kota Salatiga merupakan peresmian pusat pertama yang dilakukan oleh kabupaten/ kota di Jawa Tengah.
Dan untuk Kota Salatiga dengan diresmikannya pusat ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi masyarakat dalam memperoleh informasi dan mengakses produk-produk industri jasa keuangan yang legal.
"Sehingga pada akhirnya masyarakat dapat terhindar dari produk-produk ataupun investasi ilegal ataupun tidak serjenisnya. Untuk itu, kami sampaikan apresiasi kepada anggota tim percepatan akses keuangan daerah TPKD kota Salatiga industri jasa keuangan serta seluruh pihak yang terlibat atas kolaborasinya yang telah menginisiasi," pungkas Sumarjono
Ia pun memuji, adanya sejumlah program yang diimplementasikan di Salatiga dapat berjalan dengan baik seperti halnya pada tahun lalu Tahun 2022, terkait dengan peningkatan inklusi keuangan Kota Salatiga.
Sehingga dinilainya, Salatiga berhasil memperoleh penghargaan dari OJK sebagai wilayah implementasi satu rekening satu pelajar atau Kejar terbaik tingkat nasional kategori kabupaten kota.
- DPRD Jateng Setujui Raperda Hadi Jadi Jatuh pada 19 Agustus
- Baikhati Gandeng Dewi Perssik Salurkan Paket Sembako ke Kampung Pemulung
- Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru, Hendi Berangkatkan Tiga Truk Bantuan