Keputusan Uni Eropa Larang Siaran Televisi Rusia Dikecam

Keputusan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melarang siaran saluran televisi RT, sebelumnya dikenal sebagai Russia Today, di seluruh Uni Eropa dikecam Federasi Jurnalis Eropa (EFJ).


EFJ, yang mewakili 320.000 jurnalis di seluruh Eropa, menyebut keputusan Presiden Komisi Eropa "kontraproduktif" dan mempertanyakan haknya untuk membuat keputusan tersebut, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

"Tindakan penyensoran ini dapat memiliki efek yang benar-benar kontraproduktif pada warga yang mengikuti media yang dilarang," kata Sekretaris Jenderal EFJ Ricardo Gutierrez dalam sebuah blog, seperti dikutip dari AP, Kamis (3/3).

"Selalu lebih baik untuk melawan disinformasi dari propagandis atau media yang diduga propagandis dengan mengekspos kesalahan faktual mereka atau jurnalisme yang buruk, dengan menunjukkan kurangnya kemandirian finansial atau operasional mereka, dengan menonjolkan kesetiaan mereka pada kepentingan pemerintah dan pengabaian mereka terhadap kepentingan publik," ujarnya.

Gutierrez dalam blog nya juga mengatakan bahwa keputusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menyatakan bahwa pelarangan media harus didasarkan pada dasar hukum yang kuat dan elemen objektif, untuk menghindari kesewenang-wenangan.

"UE tidak memiliki hak untuk memberikan atau menarik lisensi penyiaran, yang merupakan kompetensi eksklusif (individu) negara," katanya.

RT adalah jaringan televisi internasional yang dikendalikan negara Rusia yang beroperasi langsung ke pemirsa di luar Rusia. Ini juga menyediakan konten internet dalam bahasa Inggris, Spanyol, Prancis, Jerman, Arab, dan Rusia.

Pada hari Minggu, von der Leyen mengatakan bahwa "UE sedang mengembangkan alat untuk melarang disinformasi beracun dan berbahaya (RT) mereka di Eropa," tanpa memberikan rincian.