Keputusan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melarang siaran saluran televisi RT, sebelumnya dikenal sebagai Russia Today, di seluruh Uni Eropa dikecam Federasi Jurnalis Eropa (EFJ).
- Amerika Serikat Kirim Bantuan Vaksin Covid Ke Indonesia Hingga 1,5 Juta Dosis
- Presiden Ukraina Dinobatkan Jadi Person of the Year Majalah Time
- Perkenalkan ASEAN, KBRI Buenos Aires Kolaborasi Gamelan Jawa Dengan Musik Folklore
Baca Juga
EFJ, yang mewakili 320.000 jurnalis di seluruh Eropa, menyebut keputusan Presiden Komisi Eropa "kontraproduktif" dan mempertanyakan haknya untuk membuat keputusan tersebut, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Tindakan penyensoran ini dapat memiliki efek yang benar-benar kontraproduktif pada warga yang mengikuti media yang dilarang," kata Sekretaris Jenderal EFJ Ricardo Gutierrez dalam sebuah blog, seperti dikutip dari AP, Kamis (3/3).
"Selalu lebih baik untuk melawan disinformasi dari propagandis atau media yang diduga propagandis dengan mengekspos kesalahan faktual mereka atau jurnalisme yang buruk, dengan menunjukkan kurangnya kemandirian finansial atau operasional mereka, dengan menonjolkan kesetiaan mereka pada kepentingan pemerintah dan pengabaian mereka terhadap kepentingan publik," ujarnya.
Gutierrez dalam blog nya juga mengatakan bahwa keputusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menyatakan bahwa pelarangan media harus didasarkan pada dasar hukum yang kuat dan elemen objektif, untuk menghindari kesewenang-wenangan.
"UE tidak memiliki hak untuk memberikan atau menarik lisensi penyiaran, yang merupakan kompetensi eksklusif (individu) negara," katanya.
RT adalah jaringan televisi internasional yang dikendalikan negara Rusia yang beroperasi langsung ke pemirsa di luar Rusia. Ini juga menyediakan konten internet dalam bahasa Inggris, Spanyol, Prancis, Jerman, Arab, dan Rusia.
Pada hari Minggu, von der Leyen mengatakan bahwa "UE sedang mengembangkan alat untuk melarang disinformasi beracun dan berbahaya (RT) mereka di Eropa," tanpa memberikan rincian.
- Istri Capres Oposisi Korsel Dihantam Isu Palsukan Resume untuk Melamar Kerja
- Militer Afghanistan Rebut Kembali Tiga Distrik yang Dikuasai Taliban
- Billboard Joe Biden "Making the Taliban Great Again!" di Pennsylvania Curi Perhatian