Kesal Tidak Dapat Jatah Air, Petani Protes Pengelola Waduk Delingan

Perwakilan petani saat berdialog dengan pengelola Waduk Delingan.
Perwakilan petani saat berdialog dengan pengelola Waduk Delingan.

Kecewa tak dapat pasokan air dari waduk Delingan, petani yang berasal dari tiga kelurahan yakni Delingan, Bejen dan Kalijirak mendatangi pengelola Waduk Delingan, Rabu (30/8).


Mereka mengeluh karena petugas Waduk Delingan diduga menutup secara sepihak pintu air tanpa alasan. Penutupan pintu waduk dilakukan pengelola sejak dua pekan lalu. 

"Imbasnya  puluhan hektar lahan pertanian warga mengalami kekeringan dan terancam gagal panen," papar Kepala Desa Kalijirak, Tri Joko Susilo usai mendampingi petani mediasi dengan pengelola waduk, Rabu (30/8) sore. 

Menurutnya ketinggian air di Waduk Delingan saat ini setinggi 10,7 meter. Padahal untuk mengairi sawah milik warga tidak akan membuat air  waduk mengering. 

Padahal petani sangat tergantung dengan air waduk tersebut. Sawah warga di Desa Kalijrak seluas 25 hektar jadi kering dan terancam gagal panen. Padi mulai menguning karena pasokan air kurang. 

“Kami sudah menyampaikan surat permohonan kepada bupati bahkan dinas terkait. Tapi tidak ada tanggapan," lanjutnya. 

Usai bertemu pengelola waduk, hasil kesepakatan pintu saluran irigasi Waduk Delingan dibuka untuk 60 hari ke depan.

"Alhamdulillah, hasil kesepakatan akhirnya pintu air di buka selama 60 hari ke depan dengan kapasitas 100 liter per detik,” lanjutnya. 

Kasat Pemeliharaan Waduk  Delingan BBWSBS, Bambang Murwanto sampaikan pihaknyan telah melakukan penghitungan debit air. Setelah melalui beberapa pertimbangan pintu air Waduk Delingan kembali dibuka.

"Pembukaan melalui berbagai pertimbangan, selain kondisi waduk aman,  Diantaranya untuk menyelamatkan tanaman padi para petani," pungkasnya.