Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menandaskan, titik paling rawan kehancuran sebuah negara adalah pertikaian antar agama.
- GPMN Sukoharjo Resmi Deklarasi Dukung Puan Maharani
- Masih Main Mata, Nasdem Tak Serius Capreskan Jokowi
- Ingin Perjuangkan Nasib Buruh, KSP Nusantara Deklarasi di Kota Semarang
Baca Juga
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menandaskan, titik paling rawan kehancuran sebuah negara adalah pertikaian antar agama.
"Nah, kalau kita tidak mewaspadai kehidupan berbangsa maka bukan tidak mungkin nasib bangsa ini akan seperti negara Timur Tengah yang hancur karena pertikaian antar warga, antar pemeluk agamanya. Dimana, pihak luar masuk dengan memberikan amunisi kepada para pihak," kata Bambang Susatyo saat acara pencanangan Kota Salatiga sebagai Kota Empat Pilar di Rumdin Wali Kota, Rabu (31/3).
Bamsoet mengungkapkan, jika ada orang yang melakukan hal-hal diluar rasa cinta maka itu tindak kriminal yang harus tindak tegas seluruh jaringan dan komplotannya.
Dia berkeyakinan, serta percaya tujuan dari pihak-pihak yang ingin memecah persatuan hanya ingin mengadu domba antar umat beragama yang selama ini hidup dalam kerukunan.
"Itu makanya kita harus jaga betul, hormat menghormati diantara pemeluk agama yang ada," papar Bamsoet.
Sebenarnya, lanjut politisi Golkar ini, tugas warga negara Indonesia adalah menjaga apa yang sudah ada. Apa yang sudah diperjuangan pendiri bangsa ini.
"Kita hanya menjaga dan memeliharanya. Mengembangkan, agar kelak mewariskan kepada anak cucu," ujarnya.
Semua pihak harus menyadari, ditengah-tengah situasi seperti ini (bom Makassar) ada dua kekuatan besar yang saling ingin memiliki pengaruh terhadap bangsa kita. Yakni, Cina dan Amerika.
Titik lemah yang dimainkan adalah isu agama dan komunis. Ini yang terus menerus diangkat, disegarkan sehingga diharapakan oleh mereka tidak ada ketentraman di Indonesia. Inilah hang harus diwaspadai.
"Kita harus melek mata terhadap lingkungan dan melaporkan jika ada yang mencurigai. Kita semua mengecam bom Makassar," pungkasnya. [sth]
- KPK Punya Data Pejabat BUMN Yang Mau Diperiksa Kasus Pembangunan PLTU Riau-1
- Pilpres Sekali Putaran, GSP Ajak Relawan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran
- Jokowi Menghitung Waktu Yang Tepat Umumkan Cawapres