Ketua MUI Jateng: Pemilu Adalah Pesta, Bukan Petaka

Kepengurusan baru MUI Kota Magelang dikukuhkan.
Kepengurusan baru MUI Kota Magelang dikukuhkan.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, KH Ahmad Daroji, menuturkan, saat ini MUI memiliki tantangan tidak mudah di tengah masyarakat. Maka dibutuhkan sinergi antara ulama dan umaro (pemimpin).


"Jika ulama dan umaro tidak bersahabat, yang sengsara adalah rakyatnya," katanya, saat menyaksikan pengukuhan kepengurusan MUI Kota Magelang masa khidmat 2023-2028 di Pendopo Pengabdian.

Di tahun politik 2024, kata Ahmad Daroji, MUI harus berperan ikut menciptakan kondusifitas masyarakat. Mengajak umat hidup rukun meskipun berbeda pilihan dan menjadikan politik sebagai pesta, bukan petaka.

"MUI berkewajiban mengajak umat untuk hidup rukun. Kita dapat tugas menyebarkan rahmatan lil alamin (kasih sayang) tidak ada kemarahan. Kita menjadukan pemilu sebagai pesta bukan petaka atau musibah," tandasnya.

Pengukuhan pengurus MUI dilakukan Wali Kota Magelang M Nur Aziz, Selasa (26/12/. Turut hadir sekaligus dikukuhkan, Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi sebagai anggota Dewan Pertimbangan.

Nur Aziz mengatakan, Pemkot Magelang memberikan  fasilitas berupa mobil dinas dan kantor MUI di samping kantor Baznas Kota Magelang.

Dia berharap, pengurus MUI menjadi teladan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya sholat berjamaah ke masjid. Begitu juga ikut menyukseskan program Magelang Agamis dan mengedepankan sikap toleransi antarumat beragama.

Ketua MUI Kota Magelang periode 2023-2028, Habis Ahmad Wildan bin Oesman Basaiban menyampaikan, menjadi pengurus MUI ada rahasia yang diharapkan menambahkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dia menegaskan, MUI adalah khodimul.ummah dan khodimul hukumah. Yakni, pelayan umat dan miyra bagi pemerintah.