Klaster Pengajian dan Ponpes Membuat Kasus Covid-19 di Purbalingga Kembali Naik

Setelah beberapa saat melandai, kasus Covid-19 kini melonjak kembali di Purbalingga.


Setelah beberapa saat melandai, kasus Covid-19 kini melonjak kembali di Purbalingga.

Dua klaster yang menonjol masing-masing klaster Pengajian di Desa Tanalum, Kecamatan Rembang, dengan jumlah penderita 19 orang. Sedangkan, klaster pondok pesantren di Desa Majasari, Kecamatan Bukateja, dengan jumlah penderita sebanyak 25 orang.

Dengan munculnya dua klaster itu, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas setempat melakukan tracing guna mengetahui penyebaran Covid,†kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Drg Hanung Wikantono, MPPM, Selasa (4/5).

Hanung mengungkapkan, untuk klaster pengajian terjadi di Desa Tanalum, Kecamatan Rembang, berawal saat beberapa satu keluarga setempat mengikuti pengajian di Pekalongan.

Kemudian keluarga tersebut yang memiliki anak bayi ditengok oleh sejumlah tetangganya. Belakangan diketahui, jika keluarga yang mengikuti pengajian itu terkonfirmasi positif Covid-19. Beberapa warga yang menengok bayi tersebut juga sudah mengikuti sholat Tarawih.

Kami kemudian melakukan tracing pada tahap awal terhadap 25 warga setempat, dan hasilnya 19 orang diantaranya positif Covid. Tracing kami lanjutkan lagi terhadap 107 orang, dan saat ini masih menunggu hasil laboratorium. Mereka yang telah diambil sampelnya sementara kami minta untuk isolasi mandiri sembari menunggu hasil laboratorium,†kata Hanung.

Untuk klaster pondok pesantren, lanjut Hanung, terjadi di Pondok pesantren (Ponpes) Asmuiyah, Dusun Telarpucung, Desa Majasari, Kecamatan Bukateja. Awalnya kasus terungkap saat dilakukan test menjelang uji coba pembelajaran tatap muka terhadap siswa SMAN Bukateja.

Dari hasil test di SMAN tersebut ditemukan tiga siswa positif. Kemudian dilakukan tracing terhadap teman sekamar dan kontak erat yang ternyata ada di ponpes Asmuiyah.

Di pondok itu dari 107 santri, akhirnya ditemukan 25 anak positif covid. Terhadap yang positif, langsung menjalani isolasi mandiri. Sedang santri yang negatif dipulangkan setelah hasil test swab PCR nya negatif,†kata Hanung.

Hanung menambahkan, dengan kenaikan jumlah kasus Covid, berarti Purbalingga kembali ke zona Oranye yang sebelumnya zona Kuning. Dan ada satu wilayah desa yang menjadi zona merah. Total kasus sebanyak 130 orang, dengan jumlah dirawat di rumah sakit 25 orang dan 125 orang menjalani isolasi mandiri.