- Buntut Demo Mahasiswa UIN Salatiga, Rektor Akui Terduga Pelaku Masih Ada Dilingkungan Kampus
- Normalisasi Sungai Tenggang dan Sringin, Atasi Banjir Tlogosari dan Kaligawe
- Gus Ali Gondrong Sejukkan Masyarakat Karanganyar Dengan Sholawat Massal
Baca Juga
Marak oknum wartawan yang diduga menyerupai penjual prabotan rumah tangga berkeliaran di Banjarnegara, para oknum ini melakukan hal tersebut kepada beberapa Kepala Desa (Kades) yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
Untuk diketahui, beberapa oknum yang mengaku dirinya wartawan tersebut, menawarkan berbagai barang yang dibawanya dengan berbagai cara, bahkan ada juga yang menawarkan barangnya dengan cara mengintimidasi atau pengancaman.
Barang-barang yang mereka tawarkan ialah berupa Kaos, Taplak Meja, Sulak (kemoceng), Sapu dan Foto Presiden RI. Mirisnya, harga barang yang ditawarkan kepada para Kades tersebut, dijual dengan harga yang tidak wajar (mahal).
Selain marak oknum wartawan bak penjual prabotan rumah tangga, ada juga seorang pria berinisial "SY" yang diduga melakukan pemalsuan surat perihal "Partisipasi dan Kemitraan" dengan mengatasnamakan Media News Patroli.
Surat tersebut bernomor 113/Red-NP/EO-08-11-2024 yang berisikan tentang Sosialisasi Gerakan Anti Narkoba dengan Tema "Indonesia Sehat Tanpa Narkoba", serta demi terwujudnya Jawa Tengah Khusunya Kabupaten Banjarnegara Bebas dari Ancaman Bahaya Narkoba.
Sehubungan dengan perihal tersebut di atas, bersama ini kami mengajak peran serta dan kerjasama sekaligus mempererat kerjasama dengan Bapak/Ibu/Saudara Pimpinan Instansi/Lembaga Pemerintahan dan pengusaha, serta masyarakat dermawan berkenan menerima souvenir/kenang-kenangan berupa Baju Batik "News Patroli".
Yang bertuliskan "Hidup sehat tanpa Narkoba" dengan mengganti biaya cetak, transportasi dan akomodasi dengan nilai Rp.200.000 per souvenir. Yang kami ajukan sebanyak 6 (enam).
Moekti Wibowo, SP selaku pemimpin redaksi News Patroli menegaskan, bahwa surat tersebut ilegal alias palsu, bahkan ia juga mengungkapkan bahwa inisial "SY" sudah tidak aktif lagi di medianya. Hal itu disampaikan kepada Rmoljateng, melalui sambungan telepon WhatsApp. Jumat (29/11).
"SY sudah tidak aktif lagi di media News Patroli sekitar 4 bulan lamanya, terkait surat kegiatan tersebut saya juga menegaskan bahwa surat kegiatan tersebut ilegal, palsu serta tidak mempunyai izin resmi dari redaksi pusat," tegas Moekti.
Lebih lanjut Moekti menegaskan, "bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh SY, dipersilakan untuk melaporkan kepada yang berwajib. Moekti juga mengungkapkan, bahwa saat SY masih aktif di Medianya, dirinya bukanlah seorang wartawan melainkan tim event organiser.
"Di media kami, selain wartawan ada juga tim event organiser, yang bertugas mengadakan kegiatan sosialisasi seperti terkait Narkoba, Bullying, kekerasan, seminar dan lain sebagainya," imbuhnya.
Sementara menurut Supriyanto, selaku Kades Ambal menambahkan, saya akan mendukung kinerja Wartawan yang profesional, namun jika terkait dengan oknum yang mengatasnamakan wartawan, melalukan tugas diluar tupoksinya, hal ini akan mencoreng nama baik seorang wartawan.
Senada disampaikan Kades Batur, Ahmad Fauzi menyatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kunjungan rekan-rekan media di lingkungan Pemerintah Desa sebagai bentuk silaturahmi sekaligus kontrol sosial.
"Namun di sisi lain, ketika kode etik jurnalistik sedikit terabaikan, maka di situlah muncul celah bagi oknum tertentu untuk memanfaatkan keadaan dengan melakukan hal tidak terpuji kepada Kades atau perangkat Desa." ungkapnya.
- Ketua Golkar Banjarnegara : Kekalahan Bugar-Fahmi Sebuah Realita dan Harus Diterima
- Pilkada Banjarnegara Final, Partai Hanura Ungkap Tak Ada Lagi Musuh atau Lawan
- UMKM Curhat, DPRD ‘Cium’ Aroma Kecemburuan