Kodim Rembang Lakukan Pendampingan Penyerapan Gabah Petani

Komando Daerah Militer (Kodim) 0720 Rembang Lewat Babinsa, Melakukan Pendampingan Dalam Penyerapan Atau Pembelian Gabah Petani Oleh Badan Usaha Logistik (Bulog) Wilayah II Pati Gudang Rembang. Dokumentasi Penerangan Kodim/RMOLJawaTengah
Komando Daerah Militer (Kodim) 0720 Rembang Lewat Babinsa, Melakukan Pendampingan Dalam Penyerapan Atau Pembelian Gabah Petani Oleh Badan Usaha Logistik (Bulog) Wilayah II Pati Gudang Rembang. Dokumentasi Penerangan Kodim/RMOLJawaTengah

Rembang - Komando Daerah Militer (Kodim) 0720 Rembang lewat Babinsa, melakukan pendampingan dalam penyerapan atau pembelian gabah petani oleh Badan Usaha Logistik (Bulog) Wilayah II Pati Gudang Rembang.

Komandan Kodim (Dandim) Rembang Letkol Inf Yudhy Yahya saat dikonfirmasi oleh RMOLJawaTengah, Minggu (02/03) membenarkan hal itu.

Dandim Rembang mengutarakan, pendampingan ini sesuai dengan kebijakan Presiden Prabowo Subiyanto karena selama ini para petani adalah pihak yang paling dirugikan.

"Setiap kali panen, para petani tidak bisa menikmati harga yang baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, karena harganya selalu dimainkan oleh para tengkulak. Sehingga petani selalu hidup miskin," ungkap Yudhy Yahya.

Oleh karena itu, pimpinan memerintahkan agar jajaran TNI turun ke sawah memberi pendampingan saat Bulog membeli gabah petani di sawah.

"Menurut saya langkah ini cukup efektif, karena harga gabah kering panen sesuai harga eceran terendah (HET) sebesar Rp6.500 per kilogram sesuai yang ditetapkan pemerintah," terang Letkol Yudhy Yahya.

Dia menambahkan, hingga akhir Februari gabah yang terserap atau terbeli oleh Bulog sebanyak 191,75 ton. Gabah itu dibeli dari beberapa kecamatan seperti Kaliori, Sumber dan Kecamatan Sale.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dintampan) Rembang, Agus Ika Himawan ketika dimintai tanggapan menyatakan, pihaknya juga menerjunkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk bergabung dengan Kodim melakukan pendampingan penyerapan gabah petani.

Menjawab media ini Agus Ika Himawan menyatakan, luas lahan pertanian pada musim tanam (MT) I ada sekitar 28.000 hektare. Dari jumlah itu yang sudah panen ada sekitar 5.000-an ha. Dan gabah yang terserap atau dibeli Bulog sekitar 290-an.

Sejumlah petani di Desa Wiroto, Sembiyan dan Sidomulyo, Kecamatan Kaliori, menyatakan sangat senang gabahnya dibeli Bulog dengan harga Rp6.500/Kg sesuai HET pemerintah.

"Ini sangat menguntungkan petani. Selain harganya cukup baik, juga secara fisik ini gabah kering panen. Jika yang membeli pedagang di luar Bulog pasti terjadi nego harga bertele-tele dan ujung-ujungnya petani yang di rugikan dengan harga gabahnya basah, jelek dan lainnya," ungkap Samijan, Harno dan Danuri, tiga petani di Wiroto dan Sidomulyo.