Kontrak kerjasama pihak ketiga yang mengelola Shopping Center Johar (SCJ) lantai 1 dan 2 sudah selesai pada Mei 2023. Meski demikian sekitar 95 pedagang yang menempati SCJ lantai 1 dan 2 masih tetap bertahan sembari menunggu penataan dari Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang.
- Kurangi Angka Pengangguran, Purbalingga Luncurkan Kartu Pra Kerja
- Ketua DPRD Dorong Pemkot Semarang Terus Lakukan Pengecekan Pasokan Sembako
- Pantau Harga Pangan di Pasar Johar, Bapanas RI: Harga Stabil
Baca Juga
Pasalnya, setelah kontrak kerjasama pihak ketiga selesai maka SCJ kembali ke tangan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam hal ini akan dikelola oleh Dinas Perdagangan.
Perwakilan pedagang SCJ, Ronal Revinda berharap ia dan semua pedagang di SCJ tetap bisa berdagang di lapak mereka saat ini meski pengelolaan berpindah ke Pemkot Semarang. Ia mengaku rata-rata pedagang yang berjualan di SCJ lantai 1 dan 2 sudah 10 tahun menempati lapak tersebut.
“Bahkan saat pandemi kemarin kami masih bertahan disini dan mencari cara untuk tetap bisa bertahan berjualan. Kami ya berharap tetap bisa berdagang seperti semula,” harap Ronal saat ditemui RMOLJateng di SCJ, Rabu (14/6).
Ia mengatakan jika terakhir membayar sewa kontrak lapak kepada pihak ketiga adalah bulan Mei. Saat ini para pedagang memang belum membayar biaya sewa, hanya saja mereka melakukan iuran swadaya untuk kebutuhan listrik, kebersihan dan keamanan.
“Saat masih sewa dengan pihak ketiga itu harga sewanya bermacam-macam ada yang Rp 2.200.000, Rp 3.550.000 dan Rp 4.000.000 per bulan. Kalau saat bulan puasa kena charge tambahan 50 persen. Saat ini belum bayar lagi karena kontrak habis,” bebernya.
Dengan habisnya masa kontrak, pihak pedagang mengaku sudah melakukan audiensi dengan Dinas Perdagangan dan saat ini masukan dari para pedagang masih ditampung oleh pihak dinas.
“Kami sudah menyampaikan kepada Dinas dan saat ini masih ditampung oleh Dinas. Kami inginnya teman-teman ini tetap mendapat haknya disini tapi tergantung dari Dinas,” jelasnya.
Disinggung terkait penataan yang diinginkan, Ronal mengatakan jika pihaknya menginginkan penataan sesuai dengan yang sudah ada saat ini, misalnya ukuran lapak yang kurang lebih seluas 3 x 2,7 meter persegi.
Di SCJ lantai 1 dan 2 sendiri sudah diisi oleh pedagang konveksi, sepatu, kuliner, kosmetik, hingga aksesoris.
“Kami pengennya ditata sebagus mungkin dan ukuran yang layak, Lay out yang tidak beda jauh dari yang sekarang ini sehingga tidak ada pedagang yang dirugikan,” tandasnya.
- Kolaborasi BPI - Pemprov Jateng, Manfaatkan Limbah PLTU Batang untuk Rumah Layak Huni
- Bandara Ahmad Yani Alami Peningkatan Jumlah Penumpang Dalam Satu Tahun Terakhir
- Lima Tahun Berturut-turut Kelola Jam Kerja Selamat, Pertamina Jawa Bagian Tengah Raih Penghargaan Soebroto Award 2021