Banjir rob tahunan kembali menggenangi kota Pekalongan. Sejumlah warga kelurahan Degayu, kecamatan Pekalongan Utara terpaksa mengungsi karena rumahnya tergenang air.
- Majelis Hakim Mengabulkan Eksepsi Hendry Ch Bangun Dan Kawan-Kawan Dalam Kasus Perseteruan Internal PWI
- Dua Tewas dalam Kebakaran Kios Handphone di Purbalingga
- Pemprov Akan Upayakan Rekayasa Cuaca
Baca Juga
"Total ada delapan warga Degayu yang mengungsi ke aula kelurahan Degayu, satu di antaranya balita," kata Camat Pekalongan Utara, Sri Karyati, Senin (15/11).
Rincian pengungsi banjir rob Degayu yaitu satu anak, dua remaja, empat dewasa dan satu lansia. Semuanya merupakan 'langganan' ketika banjir rob datang.
Sri mengatakan bahwa penyebab banjir kali ini sesuai ramalan BMKG yaitu rob tinggi. Tinggi rob di sejumlah titik mencapai lutut orang dewasa.
"Untuk yang mengungsi bahkan robnya melebihi lutut dan masuk rumah," katanya
Sri mengatakan saat ini petugas gabungan masih memantau warga di area banjir rob. Jika ada yang butuh dievakuasi, maka pihaknya akan langsung mendatangi lokasi.
Kepala pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Saminta menjelaskan, hujan intensitas ringan hingga sedang terjadi sejak pukul 07.30 WIB. Ditambah dengan air pasang beberapa hari terakhir membuat sungai Gabusan serta tambak meluap.
Sungai yang tidak mampu menampung debit air langsung meluap ke pemukiman warga. Ketinggian air di pemukiman antara 30 -60 cm.
"Titik genangan terparah di Dukuh Clumprit Kelurahan Degayu. Selain itu, genangan rob juga melanda sebagian wilayah Kelurahan Krapya," tambahnya.
Lalu melanda Sugihwaras di kelurahan Sampangan, kelurahan Panjang Wetan (bugisan) dan kelurahan Pasirkratonkramat. Ketinggian variatif mulai 20-40 cm.
"Kami bersama instansi lainnya seperti TNI-Polri, memastikan ketersediaan logistik untuk para pengungsi," jelasnya.
- Buat Video Konten, 'Pocong' di Demak Nyaris Dihajar Massa
- Bus PO Haryanto Terbakar di Tol Krapyak
- Dua Hari Sekali Terjadi Kebakaran di Kota Pekalongan Sepanjang Juli 2023