- Sidak RSUD, Faiz Ingin Ada Perbaikan Layanan
- Rumah Sakit Mitra Siaga, Siap Hadapi Mudik Lebaran
- RSUD dr. R. Soetrasno Rayakan HUT ke-70 Layani Pengobatan Gratis
Baca Juga
Sebanyak sembilan siswa kelas 6 SD Negeri 2 Pangenjuritengah, Purworejo, Jawa Tengah, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Amanah Umat Purworejo pada Senin (10/2/2025) siang.
Mereka mengalami gejala pusing dan keringat dingin setelah bermain parfum yang disemprotkan ke kipas angin kelas saat pergantian jam pelajaran terakhir.
Kepala SD Negeri 2 Pangenjuritengah, Endang Fitriani, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat pergantian jam pelajaran menjelang jam terakhir. Saat guru mulai mengajar, beberapa siswa mengeluhkan pusing. Setelah ditanya, mereka mengaku telah bermain dengan parfum.
"Empat anak pertama yang mengalami pusing segera kami keluarkan dari kelas. Karena kondisinya tampak serius, kami langsung menghubungi ambulans dari Amanah Umat untuk membawa mereka ke rumah sakit," ujar Endang Fitriani saat ditemui di kantornya pada Selasa (11/2/2025).
Tak lama setelah empat siswa dibawa ke rumah sakit, lima siswa lainnya mulai merasakan gejala serupa. Mereka pun segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Beruntung, seluruh siswa hanya mengalami pusing ringan dan setelah mendapatkan perawatan, mereka diizinkan pulang.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kejadian ini berawal dari dua siswi yang menggunakan parfum di dalam kelas. Sejumlah siswa laki-laki kemudian mengomentari bau parfum tersebut dan mencoba menyemprotkan parfum lain ke kipas angin kelas.
"Sepertinya ada sekitar 4 hingga 6 anak yang membawa parfum. Karena banyak yang terlibat, kami mengecek dan mengumpulkan semua parfum yang ada untuk diserahkan ke pihak rumah sakit," jelas Endang.
Setelah kejadian, pihak sekolah belum mengetahui secara pasti kandungan dalam parfum yang digunakan para siswa. Saat ini, pihak Rumah Sakit Amanah Umat tengah melakukan uji laboratorium untuk memastikan apakah ada kandungan berbahaya dalam parfum tersebut.
"Saya sudah menanyakan ke orang tua dan anak-anak, ada yang mengaku membeli parfum secara online dan ada juga yang menggunakan parfum isi ulang," tambahnya.
Langkah Tindak Lanjut Sekolah
Sebagai langkah pencegahan, sekolah akan meningkatkan pengawasan terhadap siswa dan berkoordinasi dengan seluruh guru untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
"Kami menyadari bahwa mengawasi anak SD berbeda dengan anak SMP, sehingga harus lebih ekstra hati-hati. Apalagi, banyak anak sekarang yang meniru tren di media sosial tanpa memahami risikonya," ungkap Endang.
Selain itu, sekolah juga berencana mengundang para wali murid untuk berdiskusi mengenai pengawasan dalam membawa barang-barang tertentu ke sekolah.
"Harus ada kerja sama antara orang tua dan guru agar kejadian seperti ini tidak terulang," tegasnya.
Saat ini, seluruh siswa kelas 6 diliburkan selama sehari untuk beristirahat dan memulihkan kondisi, terutama bagi mereka yang masih merasa trauma.
"Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Ternyata, pencampuran berbagai jenis parfum bisa menimbulkan efek yang tidak terduga. Sebagai orang dewasa, kita juga harus lebih selektif dalam memilih parfum yang aman digunakan," pungkasnya.
- Wabup Minta Generasi Muda Jangan Acuh Tak Acuh pada Pemilu
- Purworejo Gelar ‘Njarkep Begins Swashima’ di Amphiteater Alun-Alun
- Pesta Siaga Kwarcab Purworejo 2025, Ajang Pembinaan Karakter Sejak Dini