Kota Semarang akan Sambut Pemudik dengan Cara Simpatik

Libur Lebaran tahun 2022 yang akan dimulai pada pekan depan membuat Pemerintah Kota Semarang berupaya untuk mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan para pemudik.


Pemkot Semarang bersinergi dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yakni TNI-Polri dan sejumlah stakeholder lainnya.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan dalam menyambut datangnya pemudik ke Kota Semarang, pihaknya akan tetap menyambut parab pemudik dengan cara yang simpatik. 

Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, menyebut jika tahun ini lonjakan pemudik diprediksi akan meningkat tajam, meski pandemi belum usai.

"Tadi kita sudah kita lakukan apel kesiapan dalam Operasi Ketupat Candi yang merupakan progam kepolisian yang melibatkan semua pihak, karena tahun ini boleh mudik mungkin saja pemudik akan sangat banyak," kata Hendi, Jumat (22/4) sore.

Ia mengatakan nantinya Kot Semarang akan didatangi oleh ribuan bahkan jutaan orang dengan topologi atau latar belakang yang beraneka ragam. 

Seiring dengan hal tersebut pasti akan ada masyarakat yang benar-benar patuh akan peraturan namun ada juga yang tidak patuh.

"Hal seperti ini yang harus kita selaikan dengan cara humanis, agar perjalanan mudik dan balik bisa berjalan lancar. Kita harus selesaikan dengan cara yang simpatik," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menyampaikan prediksi puncak arus mudik di Kota Semarang akan terjadi pada 28-29 April 2022. Sementara puncak arus balik akan terjadi satu pekan usai Lebaran.

Pihaknya bersama TNI telah menyiapkan sumber daya manusia, peralatan hingga sarana pendukung lainnya untuk menunjang keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik.

"Akan ada 14 titik pos pengamanan yang didirikan di Terminal, Stasiun, Rest Area, tempat wisata dan tempat ibadah untuk mengamankan mudik," jelas Irwan.

Jumlah personel yang akan dikerahkan pada libur mudik Lebaran tahun ini mencapai 2.800 personel. Terdiri dari 1.400 personel Polrestabes, 400 personel Kodim, dan 1.000 personel Pemkot Semarang.

Tak hanya itu, pemetaan berbagai ancaman mudik seperti kecelakaan, kepadatan lalu lintas hingga tindak kriminalitas juga telah dilakukan oleh jajarannya.

"Untuk titik rawan kecelakaan ada  Sigar Bencah, Silayur, dan Jalan Soekarno Hatta. Data statistik menunjukan angka kecelakaan tinggi di area tersebut dibanding ruas lain dan sudah kita antisipasi," tandasnya.