KP3 Blora akan Sidak dan Tindak KPL Nakal

Ketua Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi. RMOL Jateng
Ketua Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi. RMOL Jateng

Ketua Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi berencana lakukan sidak Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) guna mengantisipasi kelangkaan pupuk.


"KP3 di tingkat kecamatan yakni camat dan forkompincam kan paling dekat dengan KPL, jadi ketika terjadi permasalahan, saya minta mereka langsung datang ke lapangan," jelasnya, Rabu (11/10).

Pihaknya akan minta bantuan ke polres dan kodim jika permasalahan tidak bisa terselesaikan.

Dia mengatakan, berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, di Kabupaten Blora sering terjadi problem kelangkaan pupuk disaat memasuki musim tanam.

"Iya untuk menghadapi persiapan musim tanam pertama, kemarin kita sudah melakukan rapat kordinasi dengan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, kemudian Dinas Perdagangan, Produsen dan Distributor, KPL, Ketua Gapoktan, dan BRI, terkait hal itu," ucapnya.

Dia menjelaskan, untuk peredaran pupuk akan didistribusikan lewat kartu tani. Mengenai kartu tani terblokir, hilang dan sebagainya, diminta menghubungi BRI. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Blora tersebut mengatakan, petani belum mendapatkan kartu tani akan dikoordinasikan dengan BRI. 

"Jadi semua OPD termasuk dinas perdagangan dan pertanian diminta fokus pada pupuk ini," ungkapnya.

Dia menceritakan terkait jumlah stok pupuk bersubsidi jenis Urea dan Phonska hingga jelang musim tanam masih tercukupi, harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Sementara ini cukuplah untuk kebutuhan tanam mendatang, jadi sisa itu masih 14 568 ton urea, Phonska 7822 ton. Dan itu ditingkat distributor dan Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) sudah menyiapkan semua," terangnya.

Pihaknya menekankan, KPL harus menyepakati penebusan harga pupuk bersubsidi sesuai HET dan tidak ada tambahan lain-lain.