Soto Bangkong Dianugerahi Penghargaan LEPRID

Sebagai Pelopor Kuliner di Semarang dan Indonesia
Soto Bangkong dianugerahi penghargaan LEPRID sebagai pelopor kuliner legendaris di Semarang dan Indonesia, Rabu (7/5) malam. Istimewa
Soto Bangkong dianugerahi penghargaan LEPRID sebagai pelopor kuliner legendaris di Semarang dan Indonesia, Rabu (7/5) malam. Istimewa

Kuliner legendaris Semarang 'Soto Bangkong' terpilih raih penghargaan Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) sebagai pelopor dan telah diwariskan generasi ke generasi hingga kini sudah berusia 77 tahun.


Hasil ini diterima pemilik generasi sekarang, Drs Suparyono MA, secara simbolis peroleh penghargaan dari LEPRID, Rabu (7/5) malam. 

Ketua Umum LEPRID Paulus Pangka menjelaskan, apresiasi ini diberikan atas konsistensi pihak penerima di bidang kuliner. 

"Kita memberi penghargaan kepada Soto Bangkong karena sudah menjadi pelopor soto yang hadir di Indonesia. Alasan itu membuat kami memberikan penghargaan karena selalu konsisten melayani masyarakat Indonesia. Terpenting dia konsisten mewariskan generasi ke generasi," jelasnya. 

Penerima penghargaan diwakili keluarga pemilik Soto Bangkong generasi sekarang, Drs Suparyono merasa bangga dan akan menjadikan capaian diraih sebagai semangat dan motivasi. 

"Kebetulan malam hari ini, kita sama-sama melihat dan menyaksikan kami Soto Bangkong. Sejak ada tahun 1948 saat itu orang tua kami yang telah merintis. Tentu ini akan menjadi motivasi bagi kami Soto Bangkong terus meningkatkan kualitas rasa. Dan itu yang menjadi pesan dari orang tua kami," katanya. 

Sedikit bercerita pengalaman awal mula keluarga pemilik sejak pertama kali. Menurut pewaris, kesetiaan pelanggan menjadi tekad sampai sekarang tetap bertahan dan ingin memberikan pelayanan jauh semakin baik ke depannya. 

"Sejak awal, pelanggan yang menamakan. Kunci kami hanya senang dan cocok. Dengan keuletan yang ada sampai dengan kemarin kami atas perjuangan itu mendapatkan penghargaan dari LEPRID bahwa Soto Bangkong adalah top legend. Kita akan pertahankan cita rasa khas selama ini," ucap dia.

Saat ini, kata dia, Soto Bangkong memiliki beberapa cabang di Jakarta dan Semarang. Ada beberapa keinginan generasi pengelola sampai memasuki keturunan ke dua sampai terakhir ini dan akan diteruskan ke generasi setelahnya nanti, terus akan menjaga dan meningkatkan kualitas. 

"Awal mula kami tidak ingin berjualan soto tetapi yang bermanfaat. Dalam artian menu yang ada cocok dengan masyarakat. Kita sudah ada 3 cabang di Jakarta dan di Semarang ada 1. Hingga sampai dengan saat ini, kami generasi kedua hanya bisa merawat dan mempertahankan dengan hak patennya soto ayam dan ayam goreng Bangkong," ucap generasi pewaris sebagai pemilik sekarang itu.