Kunjungi Ponpes Asshodiqiyah Semarang, AHY Minta Doa Restu

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menggelar safari ramadhan ke Pondok Pesantren Asshodiqiyah Semarang, Senin (3/4) malam.


Kunjungan ke Pondok Pesantren tersebut, merupakan kali pertama yang dilakukan AHY bersama rombongan, dalam rangka silaturahmi. 

"Alhamdulillah, ini pertama kalinya berkunjung ke Pondok Pesantren Asshodiqiyah. Sudah lama Saya ingin bersilaturahmi dengan Kiai Shodiq, baru kali ini terkabulkan," kata AHY.

Rombongan AHY bersama DPD Partai Demokrat dan pengurus Partai Demokrat tiba di Ponpes Asshodiqiyah Semarang sekira pukul 22.30 wib. 

AHY mengatakan, kedatangannya untuk meminta doa restu kepada kiai agar di tahun politik ini Partai Demokrat dapat lebih solid dalam pembangunan bangsa.

"Banyak hal yang kami diskusikan bersama Kiai dan para santri di sini, termasuk membahad isu isu yang berkembang saat ini. Tadi Kiai berpesan agar kami, Partai Demokrat bersama menciptakan pemilu yang damai, pemilu yang aman dan hangat," tambah AHY.

AHY mengatakan, dirinya mungkin akan sering melakukan kunjungan ke Jawa Tengah, terutama Kota Semarang. 

AHY juga menyampaikan pesan kepada kader-kader Partai Demokrat di Semarang agar terus berikhitar dengan baik dan terus turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi.

“Tadi saya juga nitip pesan bagi yang tengah berjuang supaya terus berikhitar dengan baik dan harus lebih sering turun ke masyarakat,” harapnya kepada kader-kader dan pimpinan Partai Demokrat di Semarang.

AHY kemudian meminta doa kepada masyarakat Semarang agar Partai demokrat tetap berjuang dengan cara-cara yang baik dan tujuan yang baik. 

“Doakan agar kita semua bisa terus berjuang dengan cara-cara yang baik dan tujuan yang baik,” ujarnya.

Terkait pertemuannya dengan pengasuh Pondok Pesantren Asshoddiqiyah Semarang, AHY mengatakan dirinya minta didoakan supaya pemilu 2024 berjalan baik tanpa perpecahan. 

“Dan tadi juga kita berdiskusi bersama sekaligus berharap pemilu 2024 menjadi pemilu yang damai yang tidak terjadi perpecahan, ini juga tanggungjawab moral kita semuanya dan kalau bukan kita siapa lagi,” tutupnya.