- Temuan Dugaan Kades Beri Dukungan Ke Calon Di Pilgub, Bawaslu Jateng: Proses Penyelidikan Belum Mendapat Hasil
- Resmi: KPU Serahkan Hasil Penetapan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jateng Kepada DPRD
- Polres Batang dan KPU Gelar Simulasi Pendistribusian Logistik Pemilu 2024
Baca Juga
Guru besar ilmu hukum Unwahas, Prof Dr Mahmutarom mengaku bersyukur jika kampusnya dipilih untuk menjadi tuan rumah Konggres pembentukan Pengurus Idaroh Wustho Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al Mutabaroh An Nahdliyyah (JATMAN), periode mendatang.
Kesiapan Unwahas ini, kata Prof Mahmutarom tak lepas dari upaya pembenahan maupun penyelesaian masalah di tubuh organisasi Jatman yang telah disepakati sejumlah tokoh agama yang tergabung dalam wadah organisasi bernama Forum Mursyidin Indonesia (FMI) yang merupakan Pengurus Idaroh Wustho Jatman dari berbagai daerah di Indonesia pada Sabtu (16/11) lalu.
Pertemuan yang digelar di Kampus Unwahas itu sendiri, menghasilkan kesepakatan pembekuan sementara Jatman dalam rangka pembenahan maupun penyelesaian masalah di tubuh organisasi Jatman.
Dimana, FMI mendorong terselenggaranya muktamar Jatman dilaksanakan segera mungkin di bawah arahan dan komando Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU).
“Harapannya pertemuan ini berjalan lancar membahas keberlanjutan perjalanan organisasi Jatman termasuk mempersiapkan konggres atau muktamar sesuai dawuh kiai dan alim ulama,” tutur Mahmutarom yang juga Direktur Program Pascasarjana Unwahas dan Sekretaris Idarah Wustha Jatman Jateng, dikutip Sabtu (23/11).
Menyikapi hal ini, Rais Syuriyah KH Ahmad Haris Shodaqoh yang merupakan Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen Pedurungan Kota Semarang menyatakan penyelesaian persoalan di tubuh Jatman mendapat perhatian penuh PBNU.
“Kendati demikian solusi yang diambil tetap mengedepankan rasa persaudaraan antara sesama kaum Islam. Termasuk mengenai akan digelarnya konggres atau muktamar menunggu sinyal PBNU,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, dalam pertemuan tokoh FMI, hadir pula perwakilan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) yang diwakili Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Haris Shodaqoh dan Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori.
Selain itu, ada juga Ketua FMI Prof Dr KH Abdul Hadi Muthohar dan Sekretaris KH Muhammad Labib Anwar. Termasuk, kiai karismatik pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi, Berjan, Gebang, Purworejo KH Achmad Chalwani juga datang di aula Lantai 3 Fakultas Kedokteran Unwahas. Kemudian, Pengasuh Ponpes Addainuriyah 2 Gemah Pedururungan Kota Semarang KH Dzikron Abdullah.
Serta para ulama yang disegani dan murysid berbagai Tarekat seperti Qadiriyyah, Syatariyyah, Naqsabandiyyah, Syadziliyah, dan lainnya. Mereka berasal dari Jatim, Jabar, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi dan masih banyak lagi.
Terkait penyelenggaraan mukhtamar, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori menyatakan usulan maupun saran yang disampaikan FMI di Kampus Unwahas akan menjadi catatan penting.
Sejarah Jatman
Organisasi Jatman sendiri didirikan pada tahun 1957. Saat itu, organisasi yang diprakarsai Kiai Nawawi Purworejo yang tak lain ayahandanya, Kiai Mandhur Temanggung, Kiai Muslih Mranggen, dan KH Masruhan Ihsan Mranggen Demak ini, bernama JATM.
Di balik itu dukungan dan harapan kuat diberikan para sesepuh waktu itu yakni dari Kiai Dalhar Watucongol Muntilan yang memberikan restu penuh. Juga dari Kiai Chudlori Tegalrejo Magelang yang memberikan berbagai fasilitas maupun pendanaan. Sejarah ini harus dijaga jangan sampai terjadi pembelokan arah.
- Tokoh Masyarakat: Wakil Rakyat Jangan Membuat Gaduh Dengan Sembarangan Gunakan Hak Angket
- Tidak Ada Mantan Koruptor Yang Didaftarkan Golkar
- Pemilu 2024, Partisipasi Masyarakat Kota Pekalongan Capai 86.65 Persen