Langkah 3M Lebih Efektif dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk

Kepala Dinas Kesehatan Salatiga dr Zuraidah mengingatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus lebih efektif daripada melakukan pengasapan (fogging). 


"Karena apa, fogging tidak cukup ampuh dalam mencegah demam berdarah dengue (DBD). Fogging tidak dilakukan secara rutin, hanya dilakukan saat terjadi kasus di suatu wilayah, sehingga daerah di sekitarnya melakukan fogging untuk memberantas nyamuk sebagai vektor penyakit DBD," kata Zuraidah, Sabtu (17/12). 

Ia menandaskan, penanggulangan dan  pencegahan DBD bukan melalui fogging. Apalagi, Fogging memakai insektisida tidak menutup kemungkinan khawatir akan ada resistensi.  

"Yang utama itu, bagaimana kita menjaga kebersihan dan menghilangkan jentik nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di genangan air yang bersih di sekitar lingkungan kita," ungkap dia. 

Untuk pemberantasan jentik ini kita bisa lakukan berbagai cara, salah satunya adalah menaburkan bubuk abate (abateisasi). 

Dan yang utama, lanjut dia, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M. 

"3M itu pertama, menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain," terang dia. 

Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya dan ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

"Insektisida itu kayak perang tidak ada musuhnya. Masak nembak tidak ada musuhnya. Jadi insektisida itu kita gunakan sesuai dengan proporsi. Seperti kejadian di beberapa Kelurahan, sudah terjadi resistensi. Jadi tolong kita bukan melayani orang minta fogging, jadi tetap PSN jentiknya yang harus dimusnahkan selama musim liburan ini," tandasnya.