Lembaga Pemasyarakatan Terbuka kelas 2B Kendal siap memasok kebutuhan ayam untuk warga binaan di Lapas se-Jawa Tengah.
- Kecewa dengan UMK 2022, Serikat Pekerja Batang Curhat ke Bupati
- Pengukuhan Organisasi Otonom Muhammadiyah Perkuat Komitmen Kolaborasi dengan Pemkot Salatiga
- Polres Karanganyar Sidak Pasar Cek Ketersediaan Bahan Pangan
Baca Juga
Budidaya ayam petelur yang dikembangkan warga binaan, Lapas Terbuka 2B di Desa Wonosari Kecamatan Patebon Kendal ini masih mampu memenuhi kebutuhan telur untuk lapas dan warga sekitar.
Saat ini, Lapas Terbuka 2B Kendal mampu menghasilkan telur ayam 17 kg/ hari.
Dalam sehari budidaya ayam petelur yang berjumlah 460 ekor bisa menghasilkan telur sebanyak 17 kg.
Kedepannya, jumlah ayam petelur terus ditambah dan diharapkan bisa memasok kebutuhan telur ayam di Lembaga Pemasyarakatan se-Jawa Tengah.
Jumlah kandang yang disiapkan untuk produksi telurpun juga ditambah, untuk bisa memenuhi target pemenuhan kebutuhan telur untuk Lapas se-Jateng.
Kepala Lapas Terbuka kelas II B Kendal, Rus Dedi mengatakan, saat ini baru bisa menghasilkan 17 kg telur ayam sehari.
"Sekarang ini jumlahnya baru 460 ekor ditambah hari ini 2 ribu ekor. Tahun ini kita targetkan memelihara 10 ribu ekor," katanya di sela-sela peresmian kandang ayam petelur pembinaan kemandirian lapas produktif Kendal, Selasa(28/4).
Kandang yang bisa menampung dua ribu ekor ayam petelur telah disiapkan untuk meningkatkan produksi hingga dua ribu butir perharinya.
"Adanya produksi tambahan dua ribu ayam petelur diharapkan bisa memasok kebutuhan telur ayam untuk warga binaan lapas se-karisidenan Semarang," tambahnya.
Target tahun ini bisa menambah lagi jumlah ayam petelur hingga 10 ribu ekor, sehingga nantinya akan memasok kebutuhan telur untuk warga binaan Lapas se-
Sementara itu Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Marasidin Siregar mengatakan, masa pandemi covid-19 jumlah warga binaan yang budidaya telur di lapas terbuka berkurang.
"Untuk tetap mempertahankan hasil produksi telur, pegawai Lapas disiapkan untuk mengelola budidaya ini. Setelah pandemi covid berakhir dan warga binaan yang ada di lapas terbuka ini bertambah bisa menjadi instruktur budidaya," katanya.
Menurut Marasidin pemberian bekal kepada warga binaan bertujuan agar setelah bebas para napi bisa usaha mandiri. Sebab selama di lapas terbuka mereka sudah punya bekal memelihara ayam atau bercocok tanam.
"Saya berharap hasil produksi telur Lapas Terbuka Kendal ini nantinya mampu memasok kebutuhan telur seluruh lapas se-Jateng," pungkasnya.
- BPK Periksa Belanja Infrastruktur di Kebumen
- Buntut Dusun Fiktif, Warga Datangi Kantor Kepala Desa
- Kreativitas Perempuan Jadi Fokus Seminar Hari Kartini DPPKBP3A Sukoharjo