Aksi kekerasan dilakukan seorang remaja terhadap neneknya di Grobogan, Jawa Tengah. Prilaku kasat itu pun terekam warga dan diunggah di media sosial. Video tindakan kasar itu pun dihujani berbagai kementar negatif dari netizen.
- AJI - PFI Semarang : Polri Tak Pernah Belajar, Beri Sanksi Tegas Ajudan Kapolri 'Arogan'
- Hari HAN ke-52, Pj Wali Kota Salatiga : Kekerasan Terhadap Anak di Salatiga Didominasi Bullying
- Dinsos P2PA Kabupaten Demak Siapkan Paralegal Lindungi Kekerasan Perempuan dan Anak
Baca Juga
Dari hasil penelusuran, kejadian tersebut terjadi di Desa Warukaranganyar Kecamatan Purwodadi Grobogan menimpa lansia bernama Patmi (71) yang tinggal bersama kedua cucu dan suaminya yang telah mengalami stroke.
Dari keterangan warga sekitar, DD dan CT yang merupakan cucu Padmi, memiliki temperamen tinggi, keduanya sering melakukan kekerasan terhadap neneknya.
"Mereka telah ditinggal cerai oleh orang tua sejak balita dan diasuh oleh Mbah Padmi yang kini berusia 71 tahun," ujar tetangga.
Kondisi ekonomi keluarga juga menjadi faktor pemicu labilnya emosi kedua remaja tersebut. Mbah Padmi pun harus rela menjadi tulang punggung keluarga tersebut.
"Kita sudah resah dengan tingkah laku mereka. Jika terus membuat keributan, warga sempat berencana mengusir mereka dari lingkungan ini," imbuhnya.
Menyikapi hal itu, Dinas Sosial bersama petugas Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Grobogan mendatangi rumah korban.
Namun, petugas tak berhasil menemui dua cucu Mbah Padmi. Keduanya diduga telah kabur setelah video penganiayaan terhadap sang nenek beredar luas di media sosial.
Petugas kemudian berkoordinasi dengan tetangga dan Pemerintah Desa Warukaranganyar untuk membantu memantau jika kedua remaja tersebut kembali ke rumah.
Kepala Dinas Sosial Grobogan, Indri Agus Velawati, berencana membawa DD dan CT ke dinas sosial guna menjalani pembinaan kejiwaan dan mental agar dapat kembali berperilaku baik.
"Kita akan bekerjasama dengan DP3AKB untuk merehabilitasi keduanya agar bisa hidup secara normal. Mbahnya pun kebingungan, jengkel karena selalu bikin masalah di rumah. Kita memberikan sekedar bantuan untuk membantu meringankan beban mbah Padmi," terang Indri.
Mbah Padmi sendiri mengaku pasrah dan mendukung langkah petugas untuk merehabilitasi kedua cucunya.
"Saya berharap mereka bisa mendapatkan pendampingan psikologis dan pendidikan yang layak," ucap Mbah Patmi.
Diketahui, video yang beredar menunjukan tindakan kekerasan yang dilakukan CT terhadap Mbah Patmi. Ia memiting korban sembari berucap kasar meminta sejumlah uang kepadanya.
Karena merasa kesakitan, lansia tersebut pun menjerit dan meminta untuk dilepaskan, namun remaja tersebut baru melepaskan pitingannya setelah sang nenek mengeluarkan sejumlah uang. Usai menerima uang tersebut ia pun pergi meninggalkan lokasi.
- Bupati Rembang Bagi-bagi Ratusan Alsintan ke Kelomtan
- Perhutani dan Kejari Grobogan Tandatangani Nota Kesepahaman
- DPRD Ingin Potensi Desa Dikelola Warga