Layanan deteksi Covid-19 menggunakan G-Nose bagi calon penumpang Kereta Api jarak jauh mulai tersedia di Stasiun Solo Balapan Solo. Biaya untuk mendapatkan layanan ini adalah Rp 20 ribu.
- Semarang Punya Kasus TBC 6.527, Walikota Targetkan Pengurangan Lewat RAD 2028
- Fokus Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Tujuh Kelurahan di Kota Semarang
- RPH Sudah Terima 150 Permintaan Penyembelihan Hewan Qurban Idul Adha
Baca Juga
Layanan deteksi Covid-19 menggunakan G-Nose bagi calon penumpang Kereta Api jarak jauh mulai tersedia di Stasiun Solo Balapan Solo. Biaya untuk mendapatkan layanan ini adalah Rp 20 ribu.
Di stasiun Solo balapan telah disediakan 4 bilik untuk melakukan peniupan balon ditambah 2 unit untuk alat pendeteksi.
Layanan ini di sambut positif para calon penumpang. Pasalnya selain cepat hasilnya keluar, biaya juga tergolong murah dibandingkan dengan tes lainnya.
"Untuk layanan G-Nose lebih praktis, hasilnya cepat dan biayanya terjangkau," ungkap Wahyu, Selasa (16/2) siang.
Sementara itu Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto dalam rilis tertulis yang diterima RMOLJateng sampaikan sejak 15 Februari 2021, PT KAI menambah 6 stasiun yang menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19.
"Sekarang total ada 8 stasiun. Selain Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta ada penambahan di Stasiun Gambir, Solo Balapan, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, dan Surabaya Pasar Turi," papar Supriyanto.
Persyaratan untuk dapat melakukan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun adalah calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking KA Jarak Jauh yang sudah lunas.
Selama 30 menit sebelum melaksanakan pemeriksaan, calon penumpang dilarang merokok, makan, dan minum (kecuali air putih) untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19.
Pada saat pelaksanaan calon penumpang diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan.
"Biaya, deteksi G-Nose ini sebesar Rp 20.000 dengan proses mulai dari meniup balon 3 sampai 5 menit hasilnya sudah keluar," pungkasnya.
- Meski Sudah Beralih ke Endemi, Vaksinasi Tetap Penting Dilakukan
- Hasto Wardoyo : TPK Harus Jadi Teladan
- Hendak Naik Kelas, RSUD Limpung Batang Kurang 8 Bed