Lebih dari satu bulan, Kepala Desa Sayung, Munawir, terpaksa tidur di dalam mobil untuk menjaga pelayanan masyarakat selama banjir yang merendam Desa Sayung.
- Bupati Batang Persilakan Umat Kristiani Ibadah Natal di Gereja
- Kelurahan Tingkir Tengah Sabet Regsosek Award 2022 dan Kelurahan Cantik
- Wali Kota Pekalongan Tetap Lakukan Pengetatan Saat Libur Nataru
Baca Juga
Lebih dari satu bulan, Kepala Desa Sayung, Munawir, terpaksa tidur di dalam mobil untuk menjaga pelayanan masyarakat selama banjir yang merendam Desa Sayung.
Banjir yang merendam ribuan rumah di Desa Sayung sejak bulan Januari 2021, memaksa sebagian warga desa mengungsi ke rumah rumah saudaranya di luar desa.
Bahkan, untuk tetap memberikan pelayanan, kepala desa yang rumahnya juga terendam banjir, memilih tidak mengungsi dan tidur di dalam mobilnya.
"Ini sudah 32 hari banjir merendam desa kami. Berbagai upaya sudah kami lakukan termasuk melakukan penyedotan banjir dengan mobil pompa yang bekerja selama 24 jam. Namun, tiga desa yang juga terendam air, yakni, Desa Sayung, Desa Tambakroto dan Desa Loireng, satu satunya aliran air di Sungai Gonjol yang saat ini bersendimentasi tinggi, tidak dapat berfungsi optimal," ujar Munawir.
Selain itu, Sungai Gonjol saat ini terdampak proyek tol Semarang- Demak, yakni dibangun gorong gorong box kontruksi.
Ini juga menjadi salah satu penghambat air tidak lancar keluar dari desa," tambahnya.
Banjir Desa Sayung pada tahun ini, menjadi banjir terparah dan terlama dalam sejarah Desa Sayung yang berada di daerah cekung.
Masyarakat menilai, pemerintah daerah Kabupaten Demak 'tutup mata dan telinga', dan tidak tanggap menangani persoalan tahunan di Desa Sayung.
- Pemkot Salatiga Siapkan Unit Kerja Tangani Kemiskinan
- Pemdes Sayung Demak Siapkan Skenario Vaksinasi Massal
- Awal Agustus, Uang Ganti Rugi Tol Yogya-Bawen Selesai Dibayar