Lestarikan Budaya, Kemenko PMK Ajak Penari Hibur Masyarakat

Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik (Kemenko PMK) Indonesia, mendukung pelaku kesenian untuk terus berkontribusi di masyarakat.


Asisten Deputi Nilai dan Kreativitas Budaya Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Alfredo Sani Fenat, mengatakan bahwa kesenian merupakan bagian dari kebudayaan yang perlu dijaga dan dilestarikan. Oleh karenanya, Kemenko PMK melakukan Gerakan Masyarakat Berbasis Budaya.

Ini merupakan tanggungjawab pemerintah untuk terus berkoordinasi dengan seniman dan pelaku budaya agar masyarakat mencintai budaya yang dimiliki bangsa. Bukan hanya kegiatan sesaat dan program berbasis proyek semata," kata dia di sela Pentas Tari Bersama Forum Silaturahmi Sanggar Tari (FSST) Jateng di Taman Indonesia Kaya, Sabtu (1/12).

Alfredo menegaskan, kegiatan semacam ini menjadi instrumen yang dapat berpijak kuat pada masyarakat.

Lebih jauh, dia mengatakan Gerakan Masyarakat Berbasis Kebudayaan merupakan gerakan yang dibangun agar masyarakat terlibat dalam perlindungan dan pengembangan kebudayaan.

Bahwa kebudayaan merupakan bagian dari revolusi mental yang dibangun Pemerintah Indonesia. Seperti kegiatan malam ini, dalam pertunjukkan seni tari, masyarakat mengapresiasi langsung proses kreatif seniman," ungkapnya.

Sebelumnya, Alfredo memberikan plakat penghargaan kepada sanggar-sanggar yang tergabung dalam FSST.

Sementara itu, dalam acara Pentas Tari Bersama, masyarakat dihibur oleh sajian tari dari beberapa sanggar tari yakni, Sanggar Greget, Studio Taksu, Sanggar Satria, Sanggar Kembang Lawu, Sanggar Kinara Kinari, Tim Kesenian Batang, dan Sanggar Pasopati.