Lika-liku Sekolah Swasta Cari Siswa, Beri Diskon Hingga Curi Start PPDB

Berbagai cara dilakukan sejumlah sekolah swasta untuk merekrut siswa baru.


Persaingan dengan sekolah negeri membuat manajemen sekolah swasta harus berinovasi.

Satu di antaranya adalah 'mencuri' start melaksanakan program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019.

"Kami sudah mulai buka PPDB 2019 sejak November tahun lalu, ada beberapa gelombang," kata ketua panitia PPDB 2019, SMA Ksatrian 1 Kota Semarang di Jl Pamularsih, Rabu (16/1/2019) pagi.

Ia mengatakan pada gelombang pertama yaitu November -Desember 2018.

Pihaknya membebaskan biaya Dana Pengembangan Insitusi (DPI) bagi pendaftar di bulan tersebut.

Syaratnya, adalah pendaftar sebagai peringkat pertama di sekolahnya. Lalu ada diskon besar-besaran untuk posisi tiga besar lainnya.

"Gelombang dua bulan Januari-Februari melalui jalur bakat dan minat. Kalau benar benar minat, bayar DPI dipotong 50 persen.  Lalu pada Maret April diskon 25 persen," ujarnya.

Berbagai diskon itu cukup menarik sejumlah orangtua siswa, khususnya para alumni.

Untuk tahun ini, pihaknya menargetkan membuka 10 kelas atau di kisaran 330-an siswa.

Manajemen SMA Ksatrian 2 juga sudah menyiapkan beberapa upaya untuk menarik anak muda mendaftar.

Muchammat Chabib, waka SMA Ksatrian 2 bagian humas mengatakan selain diskon, pihaknya juga menyiapkan beberapa acara.

"Kami akan ngajak murid SMP  ke sini untuk try out, door prize hingga lomba foto selfie di lingkungan sekolah biar mereka tertarik," ujar Chabib.

Ia berujar sekolah swasta berbeda dengan negeri yang harus berusaha keras mencari murid.

Cara memulai PPDB pun diakuinya cukup efektif karena bisa mendatangkan 20-25 persen dari kuota.

"Nutupnya biasanya setelah pengumuman sekolah negeri," jelasnya.

Baik Chabib maupun Ahmad Dhuha menyatakan meski sekolah swasta tapi prestasi tidak kalah.

Buktinya banyak lulusannya berkuliah di berbagai perguruan tinggi negeri ternama mulai dari UI, Undip, Unnes hingga UGM.

"Banyak yanh masuk melalui SNMPTN lho, bahkan ada sekolah negeri kalah dengan kami untuk jumlah siswa yang diterima di PTN," tambah Huda.