Longsor Timpa Sekolah di Pekalongan, Ruang Kelas Rusak Parah

Foto: Para Siswa Membersihkan Puing-puing Akibat Longsor Di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah di Pekalongan, Selasa, (06/02). Foto: Bakti Buwono/RMOLJateng
Foto: Para Siswa Membersihkan Puing-puing Akibat Longsor Di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah di Pekalongan, Selasa, (06/02). Foto: Bakti Buwono/RMOLJateng

Peristiwa ini terjadi pada Minggu sore (04/02), saat tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.


Akibat longsor, sejumlah ruang kelas dan ruang guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah rusak parah. Buku-buku, meja-kursi, dan peralatan lainnya ikut hancur. Kegiatan belajar mengajar pun ditunda dan dilakukan secara dalam jaringan (daring/online).  

Para guru, siswa, wali murid, dan masyarakat setempat berupaya membersihkan puing-puing yang menumpuk di halaman sekolah.

Seorang siswa, Alifikri Diva, mengatakan bahwa ia bersama teman-temannya datang pagi-pagi untuk membantu gotong royong. Ia berharap sekolahnya bisa segera pulih dan ia bisa kembali belajar seperti biasa.

"Ya libur kena longsor. Membantu gotong royong biar kayak semula bisa belajar," ujar Alifikri, Selasa (06/02).

Sementara itu, Kepala MI Salafiyah, Jafar Hamzah, mengatakan bahwa upaya pembersihan puing-puing bangunan sekolah diperkirakan akan memakan waktu dua pekan. Ia mengaku belum mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah untuk mengatasi bencana ini.

"Longsor terjadi pada pukul 15.00 dan ada tiga titik di daerah kami, termasuk di MI Salafiyah. Ruang yang terdampak longsor ada dua, yaitu kelas dua dan kelas lima. Kondisinya sangat parah, dinding dan atap hancur. Satu ruang guru juga rusak berat, dinding dan plafon jebol. Ada satu ruang lagi, ruang serbaguna, ruang dapur, dan toilet guru, hancur berantakan," ungkap Jafar.

Jafar menambahkan, untuk sementara ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, sambil menunggu puing-puing bangunan dibersihkan. Ia juga mengkhawatirkan adanya longsoran susulan, karena tebing di belakang sekolah masih labil.

"Kami berharap ada bantuan dari pihak pemerintah, baik berupa alat berat maupun dana untuk memperbaiki sekolah kami. Kami juga berdoa agar tidak ada longsor susulan yang menambah beban kami," tutur Jafar.