Lopis Raksasa Kota Pekalongan Jadi Rebutan Ribuan Warga

Ribuan warga Kota Pekalongan memadati Festival Lopis Raksasa Krapyak, tepatnya di Gang 8 Krapyak Kidul, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara.


Festival berebut lolos itu merupakan tradisi khas syawalan Kota Pekalongan.

Seorang warga, Istikharah sengaja datang dari Buatan, Pekalongan Selatan, untuk berebut lopis. 

"Saya ikut memang untuk ngalap berkah, kalau engga rebutan engga dapat. Alhamdulillah dapat sedikit," katanya kalo tertawa, Senin (9/4).

Lopis raksasa di Kelurahan Krapyak ini selalu menjadi magnet utama dalam tradisi peringatan Syawalan di Kota Pekalongan. Pembuatan lopis raksasa dilaksanakan di Mushola Darun Na'im, Krapyak.

Dalam perayaan kali ini, ada dua lopis raksasa yang disediakan yakni di Kelurahan Krapyak Gang 1 dengan berat 2.300 kg, tinggi 160 cm dan diameter 320 cm. Lalu, di Kelurahan Krapyak Gang 8 lopis berukuran jumbo dengan berat 1.820 kg, tinggi 222 cm dan diameter 250 cm.

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid yang hadir membuka kegiatan Festival Lopis Raksasa Krapyak tersebut. Festival itu sempat terhenti dua tahun karena pandemi Covid-19.

"Festival lopis raksasa ini perlu dijaga dan dipelihara bersama sebagai tradisi dan budaya turun temurun yang dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat Krapyak dan dengan masyarakat daerah sekitarnya, hal ini diidentikkan dengan sifat lopis yang lengket," katanya.