Luhut: Covid-19 Melonjak Karena Masyarakat Ngeyel Mudik Lebaran

Lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini terjadi akibat masyarakat ngeyel mudik Idulfitri meski telah dilarang pemerintah.


Lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini terjadi akibat masyarakat ngeyel mudik Idulfitri meski telah dilarang pemerintah.

"Pemerintah sudah minta supaya stay at home, tidak mudik, (tapi) kemarin kita ramai-ramai (mudik). Inilah buahnya sekarang. Jadi kita semua harus melakukan perenungan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (15/6).

"Pemerintah sudah habis-habisan minta supaya kita stay at home, tidak mudik. Tapi kemarin kita ramai-ramai (mudik). Ini buahnya," sambung Luhut.

Menanggapi lonjakan kasus ini, Luhut meminta para kepala daerah bisa memberikan teladan yang baik kepada masyarakat. Menurutnya, hal itu penting agar tidak ada korban lebih banyak lagi.

Diketahui, lonjakan kasus Covid-19 terjadi di beberapa daerah. Khusus di DKI Jakarta, tambahan pasien positif per Senin (14/6) kemarin mencapai 2.722 orang. Sementara jumlah kasus aktif juga bertambah 1.652, menjadi total 19.096 kasus.

Jumlah ketersediaan kamar tidur di RSDC Wisma Atlet maupun rumah sakit lain di Jakarta juga kian menipis. Alhasil, Pemprov DKI menyiapkan sejumlah gedung untuk digunakan sebagai tempat isolasi pasien.

Di antara gedung yang disiapkan adalah tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Rusun Nagrak Cilincing, hingga Graha Wisata Ragunan.

Luhut juga menyinggung peningkatan kasus Covid-19, akibat pemimpin tak memberi contoh baik kepada masyarakat. Namun tak dijelaskan pemimpin yang ia maksud.

"Semua, kita harus melakukan perenungan. Kalau kita sebagai pemimpin tidak memberikan contoh, dampaknya seperti sekarang. Banyak korban yang tanpa kita (sadari), langsung atau tidak langsung akibat kita sendiri," kata Menko Luhut.

Dia meminta masyarakat untuk patuh menerapkan protokol kesehatan. Terlebih ada varian baru Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia.

"Menaiknya eksponensial (kasus aktif) dengan masuknya varian India ini harus kita waspadai," tegasnya, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL. [sth]