International Mask Festival 2022, kembali digelar di Pendapa Prangwedanan, Pura Mangkunegaran, Solo. Event tahunan kota Solo ini digelar selama dua hari, Jumat - Sabtu (17-18/6/2022) dengan menyajikan puluhan penari topeng, termasuk penari dari Thailand dan Singapura.
- Budaya Nyadran Di Sendang Curug Sari, Cironjang, Semarang
- HUT Ke 90 Pakasa, LDA Kraton Kasunanan Surakarta Gelar Pentas Budaya dan Pameran UMKM
- Sambut Imlek 2575, Klenteng Sam Poo Kong Promo Tiket Masuk
Baca Juga
Acara pertama diawali dengan pemukulan alat musik kenong oleh Ibu R.Ay. Irawati Kusumorasri (Founder IMO) dan Ibu Rizki Handayani (Deputi Bidang Produk Wisata dan Events Kemenparekraf) sebagai tanda pembukaan IMF 2022, Jumat malam.
“Tahun ini IMF hadir dengan pesan khusus Marvelous Mask yaitu tentang topeng yang menakjubkan dan mengagungkan. Topeng yang telah ribuan tahun mewarnai kehidupan manusia. Ini sebagai ekspresi dunia dimana seni topeng telah mengandung nilai nilai ideologi, edukasi dan dan ekonomi,” kata Irawati Kusumorasri selaku Founder.
Penampilan IMF 2022 yang dibuka oleh kelompok tari Semarak Candra Kirana Art Center Solo membawakan tari topeng yang berjudul “Surpanaka”. Tari Surpanaka mengisahkan seorang tokoh bernama Surpanaka yang mencoba memikat hati seseorang bernama Leksmana Widagdo dengan merubah dirinya menjadi seorang wanita yang cantik jelita, namun mendapat penolakan dari Leksmana Widagdo.
Para penari dari luar negeri juga turut menyemarakkan gelaran IMF, diantaranya penari dari Sirisook Dance Theater (Thailand) dan The Kaisen M.D Collective (Singapura).
Salah satu tarian dari delegasi luar negeri yakni dari Sirisook Dance Theater membawakan tarian berjudul The enchanted Saugandhika flower of Narayanashram forest, menceritakan seorang tokoh bernama Drupadi yang terpesona dengan sekuntum bunga yang bernama bunga Saugandhika lalu membawanya pulang.
Tak hanya itu, penampilan dari delegasi dalam negeri lainnya juga dimeriahkan oleh kelompok tari berasal dari Tegal (Pring Serentet), Medan (Bengkel Seni Universitas Medan), Banjarmasin (Sanggar Kesenian Nuansa), dan Pacitan (Sanggar Tari Pradnya).
Penampilan IMF hari pertama ditutup dengan sajian tari Gendari dari Akademi Seni Mangkunegaran (ASGA) Solo.
- Pemkot Solo Terus Pantau Perkembangan Kasus PMK Kerbau Bule
- Dukung Pemkot Semarang Lestarikan Cagar Budaya, BI Restorasi Karya Arsitek Thomas Karsten
- Dua Temuan Situs Purbakala Terancam Terendam Bendungan Jragung