Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong munculnya petani-petani muda sebagai agen ketahanan pangan. Upaya itu juga sebagai pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan hingga pencegahan stunting.
- Bupati Blora Lantik 1.048 PPPK Dan 179 CPNS Di Lingkungan Pemkab Blora
- Gubernur Luthfi Undang 7.810 Kades Ikuti Sekolah Anti Korupsi
- Sambil Jagong, Ketua DPRD Purworejo Juga Serap Aspirasi Masyarakat
Baca Juga
Mbak Ita, sapaan akrabnya, mengatakan banyak lahan kosong di Kota Semarang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama anak muda.
"Ketahanan pangan dan pengendalian inflasi ujungnya juga untuk pengentasan kemiskinan dan stunting, sehingga menjadi satu fokus pondasi bagi sebuah kota atau daerah," kata Mbak Ita, saat mengunjungi Sandi Buana Farm, Mangunsari, Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (30/05).
Di tempat itu, Mbak Ita memanen padi, lele, dan aneka sayuran bersama siswa-siswi sekolah dasar (SD), dan ratusan masyarakat sekitar.
Sandi Buana Farm yang digarap anak muda bernama Sandi tersebut adalah pemantik generasi milenial berminat dalam dunia pertanian.
"Ini adalah salah satu contoh. Sandi Farm ini dikelola oleh anak muda, petani milenial, apalagi sekarang ini petani sudah mulai berkurang, sudah sepuh-sepuh. Kami mendorong petani milenial makin banyak lagi, harus ada regenerasi," katanya.
Mbak Ita menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan memberikan fasilitas terbaik bagi masyarakat, terutama terkait ketahanan pangan.
"Mari bersama-sama berkolaborasi menjaga ketahanan pangan," ujarnya.
Nantinya melalui kebun itu masyarakat akan diberikan aneka pelatihan bercocok tanam, khususnya terhadap kalangan pelajar.
"Ke depannya akan buat Edupark khusus untuk anak-anak SD belajar tentang pertanian agar ke depan tidak kehilangan penerus petani," kata Sandi, pemilik Sandi Buana Farm.
Termasuk pendampingan untuk memasarkan produk baik di dalam Kota Semarang hingga ke mancanegara. Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) adalah salah satunya.
"Ibu PKK bisa menanam cabai di polybag, nanti cabainya bisa ambil di sini dan sambil belajar nanti hasilnya bisa dijual ke Pak Rahman. Saya siap memfasilitasi, tidak ada harga tengkulak," ujarnya.
- Bupati Blora Lantik 1.048 PPPK Dan 179 CPNS Di Lingkungan Pemkab Blora
- Gubernur Luthfi Undang 7.810 Kades Ikuti Sekolah Anti Korupsi
- Sambil Jagong, Ketua DPRD Purworejo Juga Serap Aspirasi Masyarakat