Kebijakan pelonggaran penggunaan masker di area terbuka harus dimaknai sebagai bagian dari proses menuju endemi. Masyarakat diharapkan tidak terjebak dalam euforia pelonggaran itu sehingga abai terhadap kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan.
- Selamatkan Labi-labi, Maximus Edukasi Warga soal Hewan Langka
- Tingkatkan Literasi Masyarakat untuk Tekan Sebaran Covid-19 dari Pandemi Menjadi Endemi
- Semua Pelanggan KAI Wajib Vaksin
Baca Juga
"Dalam proses menuju endemi memang perlu secara bertahap menguji immunitas masyarakat terhadap kondisi terkini. Sehingga kepatuhan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah dalam pengendalian Covid-19 harus terus ditingkatkan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/5).
Pada Selasa (17/5) Presiden Joko Widodo mengizinkan masyarakat lepas masker di ruang terbuka. Kebijakan pelonggaran itu menurut Jokowi diambil setelah melihat kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah jauh lebih terkendali.
Masyarakat, menurut Lestari, perlu mencermati kebijakan tersebut. Pemerintah hanya memperbolehkan masyarakat melepas masker di area terbuka.
Di ruang tertutup dengan jumlah kepadatan orang tertentu, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, penggunaan masker masih diperlukan.
Apalagi, jelas Rerie, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 persentase kelompok penduduk lanjut usia di Indonesia tercatat 29,3 juta jiwa atau setara dengan 10,82%. Kelompok lansia ini dinilai relatif rentan terhadap paparan Covid-19.
Selain itu, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, masih ada kelompok masyarakat yang berisiko seperti orang dengan komorbid antara lain diabetes, hipertensi dan gagal ginjal.
Sehingga, Rerie berharap, masyarakat tetap waspada dan disiplin mematuhi kebijakan pengendalian Covid-19 yang diberlakukan pemerintah.
- Jabat Kepala LKPP, Hendi Tutup Jalan Belasan Ribu Produk Impor
- Kaji Kondisi Bangunan Perlintasan Jalan Tol Segmen Kartasura-Karanganyar, PT Jasamarga Solo Ngawi Gandeng UGM
- Pro-Kontra Dukungan Marak di Instagram Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono