Pro – kontra dukungan komentar mewarnai instagram pribadi Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono alias Win Chin. Setidaknya sudah lebih dari 1.900 komentar di instagram tersebut.
- Bupati Banjarnegara Mulai Diadili
- Kasus Budhi Sarwono, KPK Sita Dokumen dan Telusuri Alur Pengaturan Proyek
- Pasca Budhi Sarwono Jadi Tersangka, Muncul Spanduk ‘Selamat Jalan Bupatiku, Semoga Tidak Kembali Lagi ke Banjarnegara’
Baca Juga
Kebanyakan komentar justru membela Bupati yang saat ini berstatus non-aktif itu. Status di IG BUpati yang diupload sekitar Sabtu (4/9) dini hari itu kini setidaknya di-like oleh 11.000 lebih netizen.
Komentar dukungan mulai dari mendoakan kesehatan, tetap sabar dalam menjalani cobaan, hingga ada yang mengkait-kaitkan dengan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) selama Pandemi Covid-19. Budhi Sarwono memang dikenal lebih banyak tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam hal PPKM.
"Semangat pak, kami rakyatmu percaya padamu kau pemimpin jujur dan mengayomi rakyat,” tulis salah satu netizen dan ratusan netizen lainnya yang senada.
Netizen lain juga mengungkapkan hal yang sama, “Waktu Pilkada saya tidak memilih Bapak, namun hasil kerjamu luar biasa. Jalan ke desa kami sudah halus".
Namun, netizen yang kontra mengkait-kaitkan Budhi Sarwono dengan pencitraannya yang mampu menutup keburukannya. “Bicara sok rohani, kelakuan roh halus. Katakan Tidak pada korupsi, padahal korupsi. Ingat slogannya Demokrat hahaha. Banyakan bacot hina Gus Dur, dan LBP, koar-koar gaji bupati Rp 6 juta , lagak perbaiki jalan dengan uang pribadi, eh tahunya Korupsi. Nggilani,” tulis netizen lainnya.
Belakangan sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Sarwono sempat membuat heboh dan ramai di medsos.
Soal menyebut Menteri Luhut Binsar Panjaitan dengan sebutan Menteri Penjahit, kemudian menyebut Gus Dur yang Picek, juga viral yang membolehkan warga menggelar hajatan, dan kegiatan lainnya selama PPKM diberlakukan.
Sumber di Pemkab Banjarnegara menyebut, semenjak menjabat Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono tidak mengajak wakil Bupatinya Syamsudin bekerja sama.
Bahkan, sang wakil Bupati tidak pernah diberi job tugas-tugas pemerintahan, padahal Syamsudin mantan Sekda Banjarnegara. Begitu juga soal mutasi jabatan yang sering dilakukan. Pertimbangan mutasi dilakukan oleh orang-orang kepercayaan Bupati.
“Masyarakat di luar menilai Bupati Budhi Sarwono memang bagus, karena infrastruktur yang menjadi indicator keberhasilan di mata masyarakat, namun sejatinya pemerintahan di dalam pincang. Tidak ada suasana harmonis antara Bupati dan Wakil Bupati. Para pejabat yang menentang kebijakan juga tak segan-segan harus dimutasi,” ujar sumber tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono alias Win Chin sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tahun anggaran 2017-2018.
Selain Budhi Sarwono, KPK juga menetapkan pihak swasta sekaligus orang kepercayaan bupati, Kedy Afandi (KA), sebagai tersangka. KA juga merupakan tim sukses bupati dalam pemilihan kepala daerah tahun 2017.
Kedua tersangka kini ditahan selama 20 hari pertama mulai hari ini 3 September 2021 sampai 22 September 2021. Kedua tersangka disangkakan melanggar Pasal 12 huruf i dan Pasal 12 B Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
- BPOM Temukan Makanan Mengandung Formalin di Pasar Induk Banjarnegara
- Pastikan Stabilitas Harga, Bupati Banjarnegara Sidak ke Sejumlah Pasar
- Amalia : Matur Suwun Pak Masrofi