- Raih Penghargaan Pemerhati Wayang, Irwan Hidayat: Semarang Kaya Budaya, Potensial Saingi Bali
- Ada Reog dan Barongsai di Karnaval Budaya Grebeg Sudiro
- Rute Kirab Dugderan Semarang 2024: Dimulai Dari Balaikota Sampai Masjid Agung Jawa Tengah
Baca Juga
Salah satu hiasan yang banyak dicari oleh warga Tionghoa pada perayaan tahun baru Imlek adalah replika pohon meihwa.
Hiasan pohon meihwa menunjukan warna daunnya merah muda, terbuat dari bahan plastik sintetis. Sekilas rupa replika pohon meihwa seperti pohon sakura.
Meihwa biasa dipasang di berbagai tempat, mulai rumah-rumah keluarga Tionghoa, di kantor, maupun di tempat usaha seperti di toko, hotel, dan lainnya.
"Pohon meihwa sendiri melambangkan kemakmuran, keberuntungan, banyak rezeki," kata Kwa Tong Hay, pemerhati dan penggiat kebudayaan Tionghoa Semarang.
Dipasang sebagai hiasan sincia (tahun baru Imlek) dalam berbagai ukuran; ada untuk ukuran ditaruh di atas meja, ataupun ukuran untuk diletakkan di dalam pot dengan berbagai macam ketinggian.
Karena melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan rezeki, maka biasanya replika pohon meihwa ini dihias dengan angpao yang digantung-gantungkan di dedaunan pohon meihwa. Ada juga yang menghias dengan lampu warna warni, pita dengan warna merah dan kuning emas, dan dan lainnya.
Bagi keluarga Tionghoa, memasang hiasan replika pohon meihwa adalah sangat penting, bahkan seperti menjadi keharusan. Karena semua tradisi, kegiatan, maupun kelengkapan-kelengkapan dalam merayakan tahun baru Imlek, berkaitan dengan permohonan atau harapan agar di tahun baru uang akan dijalani nanti, hidupnya penuh dengan keberuntungan rezeki, dan kemakmuran.
"(Adat istiadat) Tionghoa itu ‘kan penuh dengan simbol. Termasuk tahun baru Imlek yang identik dengan permohonan keberuntungan di tahun yang akan dijalani, maka harapan-harapan tersebut diungkapkan dalam bentuk hiasan-hiasan, salah satunya pohon meihwa tadi," kata Kwa Tong Hay.
- Kabupaten Magelang Kirim Duta Seni Tari Soreng ke Event Banyuwangi Ethno Carnival 2024
- KSP: Ubud Sudah Siap Menjadi Destinasi Gastronomi Dunia
- 'Gebyur Dawet' Desa Kunir Diharapkan Tarik Wisatawan