Menlu Jepang Tertarik Genjot Kerja Sama Maritim

Kunjungi Indonesia Tiga Hari, Disambut Hangat Presiden Jokowi


Kono berada di Jakarta pada 24-26 Juni. Mengawali jad­walnya kemarin, Kono men­emui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Kono disambut hangat Jokowi. Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Jepang kepada In­donesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

"Terima kasih atas dukungan Jepang terhadap pencalo­nan Indonesia sebagai anggota Keamanan PBB 2019-2020," ujar Jokowi.

"Mengenai hubungan bilateral, saya yakin Yang Mulia akan membahasnya secara kompre­hensif dengan Menteri Luar Negeri Indonesia dalam pertemuan setelah ini," sambung Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi melaku­kan pertemuan tertutup dengan Kano. Jokowi ditemani Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Dubes RIuntuk Jepang Arifin Tasrif dan utusan khusus Indonesia untuk Jepang Rachmat Gobel.

Usai dari Istana, Kono lanjut ke Kementerian Luar Negeri di Pejambon. Dia kembali dis­ambut hangat Menlu Retno Marsudi. Dia menandatangani buku tamu, lalu diajak ke ruang tamu Gedung Pancasila. Di sana Kono dan Retno ngobrol singkat sebelum menuju ruangan rapat.

Di sana, Kono menjadi saksi penandatanganan kesepakatan kerja sama maritim dan perikanan. Namanya Exchange of Note (EN) on Integrated Marine and Fisheries Centers and Fish Market.

"Dokumen itu merupakan kerangka kerja untuk pengem­bangan pasar dan pelabuhan perikanan terpadu di pulau-pulau terluar di Indonesia," terang Retno dalam jumpa pers ber­sama Kono.

Pembangunan sentra perikanan itu terletak di enam pulau terluar di Indonesia, yaitu Biak, Moa, Morotai, Natuna, Sabang, dan Saumlaki. Menurut data Kemen­terian Kelautan dan Perikanan RI, Jepang menggelontorkan dana sekitar 6 miliar yen (setara Rp 777 miliar).

"Jepang berkomitmen un­tuk melanjutkan implemetasi pengembangan (sentra perikanan) tersebut sebagaimana yang telah disepakati kedua negara sejak September 2017," ujar Kono.

Kono juga menyaksikan penandatanganan surat pemberian hibah Remote Island Fisheries Sector Development Project sebesar 2,5 miliar yen (sekitar Rp 322 miliar).

Hibah ini diberikan untuk membantu nelayan Indonesia yang berada di pulau kecil dan terluar guna memaksimalkan tangkapan dan distribusi tang­kapan mereka.

Pertemuan antara Retno dan Kono berlangsung dalam koridor dialog bilateral strategis yang ke-enam (The 6th Strategic Dialogue Indonesia - Jepang) di Jakarta. Tujuan pertemuan itu adalah untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara di bidang politik dan keamanan, ekono­mi, perdagangan dan investasi, hubungan antar masyarakat, serta penjajakan peluang kerja sama strategis kedua negara.

Pertemuan juga dilaksanakan bertepatan dengan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Jepang. Bagi Indo­nesia, Jepang merupakan mitra kerja sama strategis. Kedua menlu juga sepakat akan men­ingkatkan kerja sama di bidang investasi, khususnya di bidang infrastruktur.

Dari Kemlu, rombongan Kono beranjak menuju kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan. Di sana, Kono juga membahas kelanjutan kerja sama bilateral Jepang-Indonesia.

Lalu pada petang jelang malam, Kono mengunjungi proyek Mass Rapid Transportation (MRT) dan melihat sejauh mana proyek yang digarap kontraktor Negeri Sakura tersebut berjalan.

Selasa (26/6), Menteri Kono akan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata dan meletakkan karangan bunga un­tuk menghormati para pahlawan dan pejuang yang gugur. Lalu, Kono akan sowan ke kantor Sekretariat Jenderal ASEAN dan bertemu Sekjen ASEAN Dato Lim Jock Hoi.