Setelah berhasil mengembalikan situs bersejarah Aya Sofya menjadi masjid, pemerintah Turki saat ini berencana untuk mengonversikan sebuah bangunan bekas geraja ortodoks menjadi tempat ibadah umat muslim.
- Warga Salat Sembari Diawasi Polisi Karena India Terapkan Pembatasan
- Dunia Didorong Bantu Negara Berkembang Produksi Vaksin Covid-19
- India Bakal Jadi Salah Satu Negara Pemesan Pertama Sistem Roket Canggih S-500
Baca Juga
Itu merupakan Chora, salah satu bangunan bersejarah yang termasuk yang paling tua di Istanbul. Bangunan tersebut pada awalnya didirikan sebagai kompleks biara pada abad ke-4.
Mengutip jurubicara Direktorat Urusan Agama pada Jumat (21/8), pihak berwenang telah mengonfirmasi akan mengonversi Chora menjadi masjid.
"Gedung tempat museum dan dananya berada hingga 2019 ini diserahkan ke administrasi Direktorat Urusan Agama atas keputusan Presiden Turki (Recep Tayyip Erdogan)," ujar jubir tersebut seperti dikutip Sputnik.
"Nanti dibukan untuk shalat. Tanggal tepatnya belum ditentukan. Beberapa persiapan diperlukan dan cabang Istanbul kami akan bertanggung jawab untuk itu," sambungnya. Sejarah Chora sendiri serupa dengan Aya Sofya.
Setelah dibangun pada abad ke-4. Gereja Chora diubah menjadi Masjid Kariye pada 1511 pada masa kekuasaan Kekaisaran Ottoman.
itu, pada 1958, Mustafa Kemal Attaturk mengubahnya menjadi museum yang terbuka untuk umum. Para sejarawan seni asal Amerika ketika itu membantu mengembalikan mosaik gereja yang ditutupi pada saat menjadi masjid. Aya Sofya sendiri merupakan situs paling ikonik di Turki. Pada 24 Juli 2020, Aya Sofya kembali pada fungsinya sebagai masjid dengan menggelar Shalat Jumat pertama sejak berdekade-dekade.
- Konser Rapper Travis Scott Diwarnai Aksi Berdarah
- Seribu Petugas Dikerahkan untuk Bantu Memerangi Kebakaran Hutan Yunani
- 360 Prajurit Satgas Yonmek Kontingen Garuda Siap Diberangkatkan ke Lebanon