Janji keuangan untuk perubahan iklim yang telah disepakati oleh negara-negara maju, dinilai gagal ditepati dan dikhawatirkan dapat berdampak pada generasi berikutnya.
- Negara Hadir Bagi WNI di Mesir Selama Pandemi
- 360 Prajurit Satgas Yonmek Kontingen Garuda Siap Diberangkatkan ke Lebanon
- Pengungsi Afghanistan Mulai Berdatangan di Belanda
Baca Juga
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kepala Negosiator Iklim Mesir, Duta Besar Mohamed Nasr mengatakan, negara-negara maju secara konsisten gagal memenuhi janji mereka untuk menyediakan 100 miliar dolar AS per tahun untuk pembiayaan iklim kepada negara-negara berkembang sejak Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen pada 2009.
"Ada kemunduran dan tidak terpenuhinya janji. Para pihak menikmati proses perencanaan pembangunan, tetapi tidak ada yang terjadi di lapangan," tegas Nasr seperti dimuat Xinhua, Selasa (25/10).
Nasr mencatat, mangkirnya negara-negara maju dari kewajiban mereka akan berpengaruh pada generasi mendatang.
"Jika Anda melihat janji pendanaan iklim, itu sangat kecil jika dibandingkan dengan apa yang dihasikan negara-negara maju dari eksploitasi alam," kata Nasr. Pernyatan Dubes Nasr tersebut dikeluarkan menjelang persiapan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP27) ke-27 yang akan diselenggarakan oleh Mesir di kota resor Laut Merah Sharm El-Sheikh pada November mendatang.
Sebagai tuan rumah COP27, Mesir berharap agar ketegangan geopolitik saat ini tidak menjadi alasan atau bahkan berpengaruh terhadap negosiasi iklim di forum tersebut.
- Menlu Retno Dorong Semangat Perdamaian untuk Selesaikan Konflik
- Pemerintahan Baru Afghanistan Versi Taliban Segera Diumumkan
- AS Kecewa Ashraf Ghani Kabur Tanpa Berjuang