Merasa Terbuang, Pedagang Johar Utara Lakukan Audiensi Dengan Disdag

Sebanyak 70 pedagang konveksi Pasar Johar melakukan audiensi dengan Dinas Perdagangan.


Audiensi diterima langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang dilakukan secara tertutup di Kantor Disdag.

Pedagang yang melakukan audiensi mendesak Disdag untuk mengembalikan pedagang konveksi ke komplek Johar Utara seperti sebelum kebakaran. Pasalnya, pedagang konveksi ini mengaku sudah menempati Johar Utara jauh sebelum ada insiden kebakaran tersebut.

Perwakilan pedagang konveksi Pasar Johar, Andi mengaku saat ini dia dan rekan-rekannya merasa terbuang karena harus menempati Shopping Center Johar (SCJ).

"Kita seharusnya di Johar Utara malah terbuang di SCJ. Ketika ditaruh di SCJ, kita pun belum diberitahu letaknya. Cuma notifikasi aja," kata Andi, usai audiensi dikantor Disdag, Senin (11/10).

Andi dan pedagang konveksi lainnya merasa kecewa karena saat ini Johar Utara justru ditempati oleh pedagang kuliner. Bahkan, menurut Andi, sayap kanan dan kiri Johar Utara tidak boleh untuk berjualan. Dan pihaknya juga tidak mengetahui alasan tidak diperbolehkannya pedagang menempati tempat tersebut.

"Keinginan pedagang, kami kan ibaratnya rumah asal di Johar Utara bawah dalam, ya kita harus kembali kesana. Kita engga mau terlempar ke SCJ," ungkapnya.

Andi mengaku geram ketika mengetahui bukan pedagang asli Johar Utara yang menempati komplek tersebut. Terlebih, lanjutnya, pedagang Yaik baru justru bisa masuk Johar Utara.

"Pedagang Pasar Murah (PM) malah masuk Johar Utara. Makanan lalu bahan bahan roti juga masuk Johar Utara. Sedangkan kita yang asli Johar Utara malah terbuang ke SCJ," bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan hingga saat ini pihaknya masih berulang kali menerima aduan dari para pedagang khususnya pedagang Johar Utara. Mereka mengadukan terkait  hasil undian yang tidak kembali ke Johar Utara.

"Mereka rata rata mempertanyakan kok kenapa malah sekarang terpindahkan ke Kanjengan, Selatan, SCJ dan sebagainya. Mereka bersikeras tetap ingin di Johar Utara," ucap Fravarta.

Dirinya menyebut kapasitas Johar Utara saat ini tak memungkinkan menampung semua pedagang konveksi. Hal ini disebabkan kapasitas turun drastis.

"Dulu sebelum kebakaran bisa 1200an pedagang, sekarang hanya bisa tampung 419 pedagang. Ini harus dimaklumi. Mau engga mau harus keluar," tandasnya.