Pemprov Jateng Rumuskan Strategi Pembangunan Memanfaatkan Teknologi Geospasial

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali merumuskan strategi pembangunan dan pengembangan wilayah di masa pandemi Covid-19, dengan memanfaatkan teknologi geospasial.


Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan dalam upaya pembangunan wilayah memang diperlukan memerhatikan beberapa aspek. Kata dia, bukan hanya membangun dari sisi lingkungannya saja,  tapi juga soal mitigasi dan penanganan bencana.

"Pandemi Covid-19 yang terjadi semenjak 2020 ini telah merubah banyak hal. Maka harus ada adaptasi terhadap berbagai sektor, seperti kesehatan, sosial, ekonomi, infrastruktur pendidikan dan teknologi," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya, Rabu (25/8).

Gus yasin menambahkan, dalam upaya pembangunan dan pengembangan wilayah, Pemprov Jateng menggelar Seminar Internasional 'Geospatial Technologies, Spatial Planning and Regional Development in Pandemic Era'.

Dia mengingatkan, teknologi geospasial harus bisa memberikan peran dalam penanganan Covid-19. Salah satunya sebagai analisis sebaran kasus dan rekomendasi saran penanganan.

Menurutnya, dalam pembangunan daerah kedepannya mesti dibarengi dengan strategi percepatan pemulihan sisi ekonomi. Lantaran hal itu menjadi salah satu isu yang kuat dan harus terus didorong. Tujuannya adalah kesejahteraan masyarakat.

"Pembangunan di tahun 2022 ini diarahkan pada peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat. Didukung dengan daya saing ekonomi dan SDM. Fokus penguatan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup," tambahnya.

Menambahkan, Kepala Bappeda Jateng, Prasetyo Aribowo, menyampaikan forum akademik tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan. 

Pihaknya berkolaborasi dengan Universitas Diponegoro Semarang dan Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo). 

"Tujuannya adalah mendapatkan saran dan rekomendasi pembangunan yang tepat dan sesuai dengan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan saat ini," pungkasnya.