Tragis dan miris, diduga karena tidak ada biaya untuk pengobatan, Agus Dwi Nur Cahyo (19), warga Dukuh, RT 01 RW 05, desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, yang mengalami stres, terpaksa harus dirantai kakinya.
- Pemudik Mulai Padati Terminal Wonogiri Jawa Tengah
- Percepatan Target, Kodim 0716 Demak Siapkan Petugas Khusus Vaksinator Ke Desa
- Bahagianya Ibu-Ibu di Sukoharjo, Usai Vaksin Lengkap Dosis Kedua Dapat 'Hadiah' Tahu Tempe
Baca Juga
Dia dirantai pada sebuah dipan tanpa kasur yang diletakan di luar samping rumahnya. Kalau malam baru ia dimasukkan ke dalam rumah.
Sebelumnya ia tidak dirantai besi. Hanya diikat dengan tali dadung saja. Tapi kemarin ia hampir membakar rumah, ia mainan korek. Jadi terpaksa dirantai dan ditaruh luar," kata Sadimin (51), ayah Agus, ditemui awak media di rumahnya Senin (14/10).
Ayahnya mengatakan, anaknya mengalami stres sejak tahun 2017 atau 2 tahun silam. Diperkirakan Agus stres karena ia takut tidak bisa melanjutkan sekolah karena ayahnya tidak mampu dan tidak punya uang.
Saat Agus kelas 2 SMP, tiba tiba jadi pendiam tidak mau bicara, lalu sempat pergi atau hilang selama 10 hari.
Sejak pulang setelah hilang ia mulai linglung, dan ngomyang (bicara sendiri). Lalu tidak sekolah dan dikurung dirumah. Kami tidak punya biaya untuk berobat," imbuhnya.
Info aksi Agus yang hampir membakar rumah tersebut diketahui perangkat desa Gupit, kemudian di lakukan pengecekan.
Sementara itu, Kasi Pemerintahan Desa Gupit Teguh Supriyono, mewakili Kades Gupit Bibit Riyanto, akan mengupayakan bantuan kepada Agus.
Kita akan mengajukan bantuan ke Dinas Sosial, agar dapat segera ditangani. Paling tidak pemeriksaan kejiwaan dan ditangani sampai sembuh," kata Supriyono.
- Maxim Berikan Santunan kepada Mitra Pengemudi di Semarang
- Empat WBP Rutan Pekalongan Tak Dapat Remisi Hari Natal 2022
- Tahun Ini Bobotsari Purbalingga Ditetapkan Sebagai Wilayah Perkotaan