Untuk pertama kalinya pasca Covid, warga Kota Salatiga disetip pelosok RT RW menggelar Malam Tirakatan menyambut HUT ke-1.263 Salatiga, Minggu (23/7).
- Momen HPN 2022, Ketua DPRD Salatiga: Informasi Disampaikan Wartawan Bergaya Lifestyle Pasar
- Dua Ekor Gajah TWC Borobudur Diboyong ke Semarang Zoo
- Diimbau Di Rumah, Warga Salatiga Pilih Sholat Idul Adha Di Masjid
Baca Juga
Jika biasanya Malam Tirakatan digelar jelang HUT RI, tahun ini Pemkot Salatiga menginstruksikan agar warga mulai tingkat terendah, RT RW.
Seperti terlihat Perumahan Taman Mutiara RW X Salatiga, malam ini. Momen Malam Tirakatan HUT Salatiga menjadi ajang curhat warga.
Dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama hingga Babinsa dan Babinkamtibmas wilayah kerja Hukum Salatiga.
Berbagai persoalan dituangkan disertai solusi dan pembahasan yang membangun. Kenakalan remaja, persoalan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial, maraknya penipuan secara on-line hingga penggunaan anggaran Kelurahan bagi warga di bawahnya menjadi pointer yang menarik dibahas warga Taman Mutiara RW X Salatiga.
Terlihat guyup, rukun, santai dan dibalut silahturahmi sangat hangat terjalin dalam momen Malam Tirakatan di Perumahan Exit Tol Tingkir, Salatiga.
Ketua RW X Tamam Mutiara Salatiga Sutikno mengatakan, pelaksanaan kegiatan Malam Tirakatan HUT Salatiga sesuai intruksi Pemkot Salatiga.
Namun, lepas dari instruksi Wali Kota Salatiga agenda Tirakatan HUT Salatiga ini bisa menjadi momen silahturahmi dan menjalin komunikasi antar warga.
"Sekaligus, menuangkan berbagai persoalan yang masih terkatung-katung di pemukiman Perumahan Taman Mutiara Salatiga," kata Sutikno.
Ia pun membeberkan alasan para pihak diundang tertentu saja, diantaranya hanya pengurus dan Kelurahan, Babinsa dan Babinkamtibmas, Sutikno menandaskan Malam Tirakatan ini juga sebagai upaya menyongsong dan ucapan syukur, kepada pendiri bahwa Salatiga samaki baik.
"Kita terimakasih karena kita hanya menerima apa yang diwariskan. Dan momen berbarengan dengan HUT Salatiga ini dapat menjadi agenda membangun memakmurkan masayarakat," ucapnya.
Pengambilan tempat lahan bakal menjadi Balai Gedung RW X Taman Mutiara Salatiga, sekaligus mengenalkan dan awal sebagai gedung yang diidamkan warga Taman Mutiara Salatiga.
"Adanya cikal bakal Gedung RW X Taman Mutiara Salatiga ini merupakan sengkuyung warga dan bentuk serta wujud kerukunan masyarakat di samping Exit Tol Tingkir Salatiga," imbuhnya.
Meski pelaksanaan kegiatan Malam Tirakatan HUT Salatiga untuk pertama kalinya, warga sempat mengaku 'tergagap-gagap' namun berlangsung lancar dan sederhana.
"Ingat selalu bahwa di Kota Salatiga ini kita bisa hidup secara damai tanpa ada perbedaan ras, suku maupun agama. Apalagi di sini juga sebagai Kota Tertoleran nomor 2 di Indonesia," ujar Lurah Tingkir Tengah, Ria Maharani.
Ria menerangkan, pemukiman memang seharusnya bisa memberikan rasa aman, nyaman dan tenteram bagi warganya juga terlihat di Taman Mutiara Salatiga.
"Saya harapkan juga, di Perumahan Taman Mutiara RW X Salatiga ini sama menjadi Salatiga Mini. Kalau Salatiga itu Indonesia Mini harapan saya di Taman Mutiara RW X Salatiga berbagai banyak ras, suku, agama di sini kita bisa hidup berdampingan secara rukun dan damai," pungkas dia.
Ditengah acara, Pengurus RW X Taman Mutiara Salatiga melakukan pemotongan tumpeng.
Dari pantauan RMOLJateng, kegiatan serupa juga berlangsung hangat. Warga bahkan ada yang menggelar di jalanan kampung dengan menggelar tikar dan lesehan.
- Menerobos Palang, Kakek di Pemalang Nyaris Tewas Tertabrak Kereta
- Stok Habis, Ribuan Pelajar Dan Remaja Di Jepara Menunggu Vaksinasi
- Pikada 2024: Ischak Maulana Rohman Resmi Daftar Bacabup Tegal Melalui PKB