Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi perantara bagi budayawan Sukmawati Soekarnoputri dalam menyelesaikan polemik puisi 'Ibu Indonesia'.
- Bawaslu Kota Semarang Imbau Warga Tak Takut Laporkan Pelanggaran di Masa Tenang Pemilu 2024
- Silaturahmi Ulama di Ponpes, Sandiaga Uno Jalani Masa Orientasi Masuk PPP
- Nasdem Beri Rekomendasi Afif Nurhidayat Maju Pilbup Wonosobo, Wabupnya Terserah
Baca Juga
"Itu memang pada umumnya merupakan pikiran-pikiran kalangan seniman yang biasanya mengekspresikan pikirannya itu secara bebas sehingga kurang diperhitungkan," ujar Ketua Umum Pusat KH. Ma'ruf Amin seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Putri Bung Karno Sukmawati Soekarnoputri menemui pengurus MUI Pusat KH. Ma'ruf Amin di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).
Kiai Ma'ruf mengajak masyarakat Indonesia khususnya umat Islam untuk bisa menerimanya permohonan maaf Sukma dan berhenti menghujat.
"Kami mengajak seluruh umat Islam untuk bisa menerima permohonan maaf beliau. Karena beliau ini seorang muslimah, kita bangun kembali ukhuwah islamiyah dan bersama bangsa membangun wahdaniyah, itu harapan kami MUI," lanjutnya.
MUI sendiri berharap jika kasus diselesaikan dengan cara dialog dan musyawarah sehingga masyarakat dapat melihat proses demokrasi yang sesungguhnya.
Ditrambahkan, puisi yang dibacakan putra Bung Karno itu kurang memperhitungkan akibat yang terjadi ketika karyanya didengar dan dirasakan pihak lain, yang memiliki pandangan bahwa karya itu harus tetap menghormati norma hukum, agama, kesantunan, maupun kepatutan.
"Karena itu, kami memaklumi dan bisa menyampaikan permohonan maaf beliau," demikian Kiai Ma'ruf.
- Memilih Pertama Kalinya, Nana Sudjana Harapkan Warga Gunakan Hak Pilihnya
- Pilwakot Semarang 2024: Agustina-Iswar Nomor Urut 1, Yoyok-Joss Nomor Urut 2
- Pamit Konstituen, Prof. Hendrawan Supratikno Beri Contoh Kesantunan Politik