Dinas Kesehatan Kota Semarang mulai melakukan vaksinasi dosis ketiga tau booster untuk para tenaga kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam, menyebut sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Semarang sudah memulai kegiatan vaksinasi booster.
- Memberantas Stunting Sebelum Genting
- Meski Sudah Beralih ke Endemi, Vaksinasi Tetap Penting Dilakukan
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan
Baca Juga
Hakam menyebut sudah ada 1.795 tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan vaksinasi booster.
"Mungkin kalau full hari ini bisa 2.000 lebih nakes yang sudah di vaksin booster," kata Hakam, Selasa (10/8).
DKK Semarang sendiri, lanjut Hakam, telah menerima 1.000 vial vaksin Moderna yang digunakan untuk booster dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan satu vialnya setara untuk 14 dosis. DKK melalui SISDMK sudah mencatat ada sekitar 25.000 nakes yang terdaftar untuk menerima vaksin booster.
"Total sekitar 14 ribu dosis, nah jumlah nakes yang ada sekitar 25 ribu yang juga disasar mendapatkan vaksin booster," imbuhnya.
Terkait dengan suhu penyimpanan, vaksin Moderna berbeda dengan vaksin sinovac yang bisa disimpan hingga suhu minus 8 derajat celcius. Moderna harus disimpan pada suhu minus 35 derajat celcius. Untuk sementara satu faskes hanya mendapatkan 5 vial atau setara 70 dosis.
"Penyimpanannya di freezer, sejam sebelum digunakan harus dikeluarkan agar mencair. Setelah mencair ini harus dihabiskan, tidak boleh disimpan lagi," ungkapnya.
Nakes yang akan menerima booster ini harus sudah mendapatkan vaksin kedua minimal tiga bulan yang lalu.
"Syaratnya adalah sudah mendapatkan dosis kedua, menggunakan Sinovac ataupun Astrazeneca sampai akhir April atau berjarak tiga bulan," papar Hakam.
Terkait dengan stok vaksin bagi masyarakat umum, Hakam mengatakan jika saat ini kemungkinan vaksin masih ada di Kemenkes atau Biofarma untuk di produksi. Beberapa sentra vaksinasi juga harus ditutup sementara karena menipisnya stok vaksin yang ada di DKK Semarang.
Padahal pada minggu ini seharusnya ada sekitar 40.000 masyarakat yang menjalani vaksinasi, yang artinya membutuhkan 4.000 vial vaksin.
"Yang ada saat ini stoknya Astrazeneca digunakan untuk V1. Nggak mungkin untuk V2 kalau sebelumnya menggunakan Sinovac," pungkasnya.
- Memberantas Stunting Sebelum Genting
- Meski Sudah Beralih ke Endemi, Vaksinasi Tetap Penting Dilakukan
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan