Ngantor Naik Angkot, Pilus: Saya Mau Bantu Supir Angkot

Hari Angkutan Umum yang diperingati hari ini juga diikuti oleh Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman.


Hari Angkutan Umum yang diperingati hari ini juga diikuti oleh Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman.

Pilus, sapaan akrabnya, sengaja berangkat ke kantornya di Jalan Pemuda dengan menaiki angkutan umum dengan trayek Mangkang-Johar.

Pilus mengaku lebih memilih angkot karena dirasa lebih praktis. Dirinya tidak perlu jalan terlalu jauh untuk menaiki angkot. Cukup dari depan gang rumahnya, Pilus sudah bisa mendapatkan angkot yang sangat lengang.

Pasalnya, angkot dari arah Mangkang menuju ke Johar memang kerap kali sepi penumpang. Hal ini juga yang membuat Pilus merasa kasihan kepada para supir angkot yang jarang menerima banyak penumpang.

Selain itu, dirinya sengaja tidak memilih Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang, karena tidak bisa langsung turun di depan pintu gerbang Balaikota dan harus berjalan kaki terlebih dahulu selepas turun dari Halte Pemuda.

"Kemarin saya rencana mau naik BRT tapi saya lihat BRT kok rame takut ga bisa jaga Prokes lalu juga turunnya tidak bisa di depan Balaikota, halte Pemuda itu harus jalan kaki lagi Balaikota, tapi angkot kan praktis dan kebetulan angkot sekarang kan sepi tidak seperti sebelum pandemi ya berbagi rejeki dengan supir angkot," jelas Pilus, Selasa (8/6).

Pilihan Pilus menaiki angkot juga karena angkot yang sepi penumpang membuat dirinya tak khawatir akan berjubel di dalam angkutan umum selama masa pandemi ini. Meskipun, lanjutnya, BRT juga menerapkan protokol kesehatan, namun ia tetap memilih angkot yang lebih praktis.

"Kalau naik angkot ini kan terbatas juga penumpangnya tidak berjubel juga seperti kalau naik BRT, walaupun BRT juga prokes tetap dijalankan, tapi saya lebih nyaman naik angkot, naik dan turun langsung, jadi praktis," tuturnya.

Selama perjalanan menuju kantor, Pilus yang sempat berbincang dengan supir angkot mengaku ikut bersedih karena banyak supir angkot yang mengeluh penghasilan mereka menurun selama masa pandemi.

Pilus berharap, Hari Angkutan Umum ini bisa menjadi salah satu pembuka jalan rezeki bagi pelayan moda transportasi umum.

"Ya untuk meningkatkan perekonomian supir angkot juga walaupun masih dicoba setiap hari selasa," imbuhnya.
"Ini memang baru di ujicoba dan wajib bagi ASN dan Non ASN Pemkot, mungkin selasa ini semua pegawai pemkot yang melaksanakan, mudah-mudahan selasa depan masyarakat umum bisa turut berpartisipasi memperingati Hari Lingkungan Hidup dengan menggunakan armada atau transportasi umum yang sudah ada agar bisa mengurangi polusi udara," pungkasnya.